20 April 2024 - 19:48 19:48

Dompet Dhuafa Kolaborasi dengan Berbagai Elemen untuk Pemulihan Cepat Lombok

WartaPenaNews, Jakarta – Enam bulan setelah gempa besar mengguncang Lombok, kondisi warga masih sangat memprihatinkan. Banyak rumah yang belum tegak berdiri, sekolah yang porak poranda, dan layanan publik yang belum pulih sepenuhnya. Proses rehabilitasi dan rekonstruksi terasa begitu lamban di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi, Drg Imam Rullyawan MARS mengatakan bahwa masa recovery ini merupakan fase pergantian dari fase sebelumnya yang akan berdampak pada perkembangan ekonomi masyarakat Lombok.

“Langkah tersebut merupakan cara Dompet Dhuafa untuk mengenalkan dan mendekatkan Lembaga kami kepada masyarakat NTB agar dapat berkolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat di masa recovery ini,” ujar Drg Imam Rullyawan MARS.

Dalam pertemuan rapat kabinet terbatas, Presiden Joko Widodo memberi instruksi khusus kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang baru, Letjen TNI Doni Monardo terkait percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah bencana yang belum tuntas di Lombok, NTB.

Sejumlah kendala terkait rehabilitasi dan rekonstruksi di Nusa Tenggara Barat yaitu terbatasnya jumlah fasilitator mengakibatkatkan dana yang ditransfer ke daerah tidak dapat dicairkan atau mengendap. Padahal, saat ini ada sekitar 44 ribu rumah rusak berat di Lombok Utara. Sementara minimnya fasilitator yang hanya berjumlah 100 orang yang seharusnya membutuhkan 1400 orang fasilitator.

Perizinan menjadi satu momok yang menakutkan bagi para investor. Persoalan ini seperti tidak ada benang merah dan tidak pernah tuntas. Lambatnya proses perizinan ini dinilai karena faktor subjektif yang diberlakukan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota. Akibatnya dana yang ditransfer ke daerah tidak dapat dicairkan atau mengendap apabila jumlah fasilitator masih kurang.

Berdasarkan data Kogasgabpad akibat gempa Lombok yang terjadi pada 29 Juli 2018 menyebabkan korban meninggal sebanyak 560 orang, luka berat 709 orang, luka ringan  345 orang, aedangkan jumlah pengungsi mencapai  390.529 orang. Kerusakan rumah rusak berat 76.765 unit, rumah rusak sedang 2.584 unit dan rusak ringan 35,594.

Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI yang menjadi Koordinator penanganan gempa di Lombok menyebutkan, dana yang sudah ditransfer ke Pemerintah daerah sebesar Rp 3,5 triliun. Sedangkan yang sudah ditransfer ke masyarakat sebesar Rp 1,6 triliun.

Terkait pendataan kelompok masyarakat (Pokmas), yang sudah terbentuk mencapai 1.850 atau sekitar 22.648 Kepala Keluarga (KK). Dari Pokmas yang sudah terbentuk, yang sudah mendapat Surat Keputusan (SK) mencapai 1.530 Pokmas atau sekitar 19.274 Kepala Keluarga.

Dompet Dhuafa selama 25 tahun tidak saja mengelola dana zakat, infaq, sodakoh dan wakaf (ZISWAF), Dompet Dhuafa juga mengelola dana kemanusiaan untuk bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam. Rumah tinggal hanyalah salah satu masalah yang dihadapi penyintas gempa di Lombok, masih banyak persoalan yang dihadapi di lapangan, mulai dari pendidikan, kesehatan belum lagi pemulihan ekonomi yang luluh lantak.

Melalui Lombok Bangkit atau Lombok Recovery (Lover), Dompet Dhuafa mensosialisasikan program-program yang yelah dilakukan dari fase respons hingga recovery kepada masyarakat luas khususnya pemerintah. Dompet Dhuafa sudah terjun dengan berbagai program untuk Lombok Bangkit mulai membangun masjid sementara, sekolah sementara, Hospital Keliling(Hoping), Rumah Sementara (Rumtara), Kebun Sehat Keluarga, Bengkel hingga Pustu (Puskesmas Pembantu) yang ramah di kawasan bencana gempa.

Dalam merespon hal tersebut, Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Hermansyah, menjelaskan bahwa keberadaan Pokmas menjadi syarat penting untuk pencairan dana bantuan stimulant rumah untuk korban bencana tersebut. Dimana melalui Pokmas, diharapkan bantuan yang disalurkan dapat tepat sasaran. (dbs)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
17 April 2024 - 14:51
Kemhan Kembali Beli Kapal Perang

WARTAPENANEWS.COM -  Kementerian Pertahanan RI menandatangani kontak pengadaan kapal perang canggih fregat jenis FREMM (Frigate European Multi-Mission). Total ada dua unit kapal yang dibeli Kemhan. Kemhan RI menjelaskan, pengadaan kapal

01
|
17 April 2024 - 14:11
Diduga Sakit Hati, Suami Bunuh Istri dengan 17 Tusukan

WARTAPENANEWS.COM -  Sakit hati gegara orangtuanya kerap dihina, seorang suami di Kabupaten Pelalawan, Riau nekat menghabisi nyawa istrinya dengan menikam 17 tusukan di kamar mandi rumah saudaranya. Dalam hitungan jam,

02
|
17 April 2024 - 13:14
Satu Terduga Pembunuh Pria Bersimbah Darah di Sampang Ditangkap

WARTAPENANEWS.COM - Polisi berhasil mengamankan satu pelaku dugaan pembunuhan di Desa Jelgung, Kecamatan Robatal, Sampang Madura, Rabu (17/4/2023). Peristiwa berdarah itu menimpa korban IA (26) warga banyusokah, Kecamatan Ketapang, Sampang,

03