WARTAPENANEWS.COM – Seorang dosen di sebuah sekolah kedokteran di Bangladesh telah diskors, dua hari setelah diduga menembak dan melukai seorang mahasiswa di ruang kuliah.
Raihan Sharif ditangkap polisi dan ditahan tak lama setelah penembakan itu. Namun baru diskors pada Rabu (6/3/2024) menyusul protes dari mahasiswa fakultas kedokteran tempat insiden tersebut terjadi.
Mahasiswa yang terluka telah menjalani operasi dan masih dirawat di rumah sakit.
Media lokal melaporkan bahwa Arafat Amin Tomal, seorang mahasiswa berusia 23 tahun di sebuah perguruan tinggi kedokteran di Sirajganj, barat laut Bangladesh, bertengkar dengan Dr Sharif saat menjalani ujian lisan pada Senin (4/3/2024).
Selama pemeriksaan, Dr Sharif diduga mengeluarkan pistol dan mengarahkannya ke siswa tersebut, lalu menembaknya di lutut kanan.
Surat kabar Bangladesh Daily Star, yang mengutip polisi, peluru tersebut dilaporkan mengenai ponsel Amin, yang berada di saku celananya, sehingga ia terhindar dari cedera yang mengancam nyawa.
Menurut Dhaka Tribune, ada 45 siswa di kelas saat dugaan kejadian itu terjadi. Mereka bergegas membantu, mengunci guru di kamar, dan menelepon polisi.
Dr Sharif kemudian ditangkap dan ditahan. Dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan Dr Sharif menembak mahasiswa tersebut dengan pistol ilegal. (mus)