wartapenanews.com – ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan di Israel yang telah menewaskan dua polisi dan melukai 10 orang lainnya. Pengakuan itu diunggah dalam sebuah pernyataan di akun Telegram ISIS pada Senin (29/3/2022) pagi waktu setempat.
“Dua anggota pasukan polisi (negara) Yahudi tewas dan lainnya terluka dalam serangan komando,” tulis ISIS, seperti dikutip dari The Strait Times.
Kelompok itu mengatakan, dua pejuangnya melangsungkan penembakan di Jalan Herbert Samuel di Kota Hadera. ISIS mengklaim, bentrokan usai serangan itu turut mencederai 10 orang lain.
Menurut kelompok intelijen SITE, pengakuan resmi atas serangan di Israel itu merupakan klaim pertama oleh ISIS sejak tahun 2017.
Pejabat Israel telah melaporkan serangan tersebut sebelumnya. Pihaknya menerangkan, dua pria bersenjata membunuh dua orang di Hadera. Kota tersebut berjarak 50 km di utara Tel Aviv.
Pihaknya menambahkan, para penyerang merupakan warga Arab di Israel. Media Israel turut menyebut, kedua pria itu merupakan simpatisan ISIS.
Otoritas setempat mengatakan, para pelaku langsung ditembak mati. Insiden itu terjadi ketika menteri luar negeri AS dan tiga menteri luar negeri Arab mengunjungi Israel untuk pertemuan puncak.
“Kami mengutuk serangan teroris hari ini di Hadera, Israel,” cuit Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Twitter.
“Tindakan kekerasan dan pembunuhan yang tidak masuk akal seperti itu tidak memiliki tempat di masyarakat. Kami mendukung mitra Israel kami dan menuturkan belasungkawa kami kepada keluarga para korban,” tambahnya.
Serangan itu terjadi lima hari setelah seorang Arab dari Israel selatan merenggut sedikitnya empat nyawa orang Israel. Ia melangsungkan rentetan penikaman dan penabrakan di Beersheba sebelum ditembak mati oleh seorang pejalan kaki.
Kecemasan lantas menjangkiti warga Israel di tengah arus serangan serupa. Pemerintah Israel telah memperingatkan eskalasi tersebut akan memuncak dalam waktu mendatang. (mus)
