29 March 2024 - 22:21 22:21

Dulu Pusat Pandemi COVID-19, Kini Wuhan Jadi Tujuan Turis

WartaPenaNews, Jakarta – Wuhan pernah menjadi simbol pandemi Covid-19, tetapi kehidupan sebagian besar telah kembali normal di kota berpenduduk 11 juta jiwa di China itu.

Dan tidak cuma itu.

Yang mengejutkan banyak orang, Wuhan – tempat virus corona SARS-CoV-2 pertama kali muncul Desember lalu – adalah kota yang paling banyak dikunjungi di China selama periode libur nasional yang disebut Pekan Emas, dari 1 hingga 7 Oktober.

Kota itu menerima hampir 19 juta pengunjung selama liburan, menurut angka dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata provinsi Hubei.

Pada saat yang sama, negara-negara di dunia dilanda gelombang kedua Covid-19, yang di beberapa negara telah berdampak pada lebih banyak orang daripada gelombang pertama.

Tetapi di belahan dunia lain, di Wuhan yang dijuluki “kota heroik” oleh Presiden China Xi Jinping, virus corona telah menjadi kenangan tidak menyenangkan di masa lalu, jika kita percaya pada angka resmi.

Pemerintah China mengatakan bahwa di Wuhan sekarang tidak ada satu pun kasus virus corona, namun banyak ahli dan organisasi percaya bahwa pernyataan ini tidak bisa diterima begitu saja.

Kelahiran kembali Wuhan

Sebagai bagian dari perayaan Pekan Emas, pihak berwenang menyelenggarakan “flashmob” di stasiun kereta Wuhan.

Dalam video yang diunggah ke media sosial, ribuan orang terlihat berkumpul, bernyanyi, dan mengibarkan bendera China.

Wuhan terlahir kembali setelah Covid-19 dengan lebih banyak energi dan vitalitas,” kata Hua Chunying, wakil direktur Departemen Informasi Kementerian Luar Negeri, dalam sebuah twit yang menyertai video promosi.

Vivian Wu, editor BBC China di biro Hong Kong, mengatakan pihak berwenang, dengan bantuan media pemerintah, berusaha menyampaikan citra bahwa semuanya baik-baik saja di Wuhan.

“Dan sampai batas tertentu, memang benar: orang-orang di seluruh China bepergian dan terutama ke Wuhan,” ia menjelaskan.

“Ya, kota itu tampaknya kembali normal, tetapi bagi banyak orang dan banyak pemilik bisnis, keadaan tidak seperti sebelumnya. Dan masih banyak kekhawatiran.”

“Akan tetapi pesan yang kami dapatkan dari propaganda China ialah pemerintah telah berhasil mengendalikan pandemi dengan sukses,” imbuh Wu.

Pada 26 Oktober, China mencatat 91.151 kasus Covid-19 dan kurang dari 5.000 kematian. AS, dengan populasi seperempat dari jumlah tersebut, mencatat lebih dari 8,5 juta kasus dan sekitar 225.000 kematian. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
29 March 2024 - 12:16
Antisipasi Pemudik dari Tol Cisumdawu, Tol Cipali Gelar Uji Coba Contraflow

WARTAPENANEWS.COM -  Tol Transjawa yang menghubungkan kota-kota di Pulau Jawa masih jadi pilihan utama bagi pemudik. Tol Cipali sebagai bagian dari Tol Transjawa, melakukan serangkaian persiapan jelang arus mudik. Salah

01
|
29 March 2024 - 11:14
Polisi Jaga Ketat Gereja di NTT

WARTAPENANEWS.COM -  Guna memberikan rasa aman jelang perayaan Misa Jumat Agung 2024, pasukan Gegana dari personel Brimobda NTT melakukan seterilisasi gereja. Salah satunya di Gereja Katederal Imakulata Atambua, Kabupaten Belu.

02
|
29 March 2024 - 10:12
Tarif Listrik April-Juni 2024 Tidak Naik

WARTAPENANEWS.COM - Pemerintah memutuskan tarif listrik subsidi dan nonsubsidi tidak naik di April-Juni 2024. Meski secara parameter, tarif listrik harusnya mengalami kenaikan. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,

03