4 May 2024 - 10:37 10:37

E-Pemilu Bisa Jadi Solusi Andal

WartaPenaNews, Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menilai pemilihan umum secara elektronik (e-pemilu) dapat menjadi solusi efisiensi bagi proses pemungutan suara dan penggunaan sumber daya manusia.

Kepala Program Sistem Pemilu Elektronik BPPT Andrari Grahitandaru mengatakan, e-Pemilu upaya untuk mengurangi anggaran yang begitu besar. Salah satunya petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara yang menjadi korbang hingga meninggal.

“Betul (bisa dipakai, red) dan juga mengurangi keresahan masyarakat karena hasil langsung keluar,” terangnya Andrari, kemarin (25/4).

Ditambahkan, pemilu elektronik menjadi jawaban terhadap masalah penghitungan di tempat pemungutan suara yang tidak akurat, efisiensi proses rekapitulasi dan pemungutan suara.

Melalui pemilu elektronik, dilakukan juga verifikasi elektronik untuk memastikan keabsahan seorang pemilih. Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik dapat dibaca dengan alat KTP Reader dengan menempelkan KTP elektronik pada alat itu sehingga langsung dapat dilacak kebenaran KTP tersebut.

Nah, dari penerapan verifikasi elektronik pada pemilihan kepala desa 2018 di suatu daerah, ditemukan KTP warga yang tidak terbaca pada alat itu, yang dicurigai adanya pemalsuan identitas karena tidak ada data identitas yang terekam dari KTP tersebut.

“Lagi pula, dengan verifikasi elektronik tersebut, tidak perlu pencatatan manual, tapi cukup dengan mencocokkan sidik jari pada KTP elektronik,” imbuhnya.

Pada proses pemungutan suara, kata dia, hanya perlu menyentuh pada monitor alat untuk pemungutan suara untuk memilih calon pemimpin seperti calon presiden dan wakil presiden serta legislatif.

Hasil pemungutan suara tersebut langsung terekam secara digital sehingga memudahkan bagi pemilih dan penyelenggara pemilu untuk menyelenggarakan pemungutan suara.

Dengan demikian, penggunaan pemilu elektronik dapat memberikan efisiensi 50 persen dibandingkan dengan pemilu manual dengan syarat perangkat teknologi untuk pemilu elektronik digunakan minimal lima kali.

Terpisah, Pengamat Politik Maluri Hendra Utama mengatakan, metode apa pun yang dilakukan bisa dijalankan dengan baik. Dengan catatan, konsep yang dibangun dapat diawasi oleh lembaga independen yang benar-benar kridibel.

“Saya kawatir, e-Pemilu menjadi metode baru yang akan membuat persoalan baru. Pertama, jika sosialisasi tidak sampai, maka banyak yang tidak memahami. Kedua, metode ini harus dicoba. Minimal di pilkada, ataupun pilkades,” terangnya.

Menurut Maruli, semua persoalan karena regulasi, aturan dan tahapannya yang sejak awal memang meragukan.

“Di sini DPR ikut berperan. Yang disalahkan KPU. Pada bagian lain Bawaslu juga terdampak, karena ada yang menyebut masifnya kecurangan atau pelanggaran. Jadi jangan sibuk menghukum orang atau praktiknya, tapi dari hulunya juga di lihat,” tambahnya. (*/dbs)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
4 May 2024 - 10:06
Exit Tol Jagorawi Arah Puncak Macet, Contraflow Diberlakukan di KM 44

WARTAPENANEWS.COM – Kemacetan terjadi di exit Tol Jagorawi arah Puncak pagi ini, Sabtu (4/5). Ini disebabkan wisatawan yang akan berlibur ke kawasan Puncak pada weekend. Informasi dari Jasa Marga, kemacetan

01
|
4 May 2024 - 09:13
Warga Palestina di Rafah Akan Dipindah ke Pantai Gaza

WARTAPENANEWS.COM – Israel berencana untuk memindahkan warga Palestina keluar dari Rafah dan ke sebidang tanah kecil tepatnya di sepanjang pantai Gaza. Rencana ini akan dilakukan menjelang invasi Israel ke Rafah.

02
|
4 May 2024 - 08:28
Sungai Cibereum Meluap, 126 Rumah di Serang Banten Terendam Banjir

WARTAPENANEWS.COM – Sebanyak 126 rumah di Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Provinsi Banten terendam banjir, pada Jumat 3 Mei 2024. Peristiwa itu dipicu oleh meluapnya aliran Sungai Cibereum. Kepala BPBD Banten,

03