WartaPenaNews, Jakarta – Viral video pelarungan atau pembuangan jenazah ABK asal Indonesia dari kapal China yang disiarkan oleh stasiun televisi Korea Selatan (Korsel). Informasi itu juga didapatkan dari para ABK yang berlabuh di Busan dan kemudian memohon investigasi atas ketidakadilan yang mereka alami di kapal berbendera China.
Duta Besar RI untuk Korsel Umar Hadi mengatakan sudah mengetahui soal laporan ABK tersebut kepada otoritas Korsel. Hingga saat ini hal tersebut masih diinvestigasi.
“KBRI Soul terus memberi perhatian serius terhadap permasalahan yang dihadapi ABK WNI yang bekerja di atas kapal-kapal penangkap ikan “longliners†berbendera RRT. Sebagaimana diberitakan stasiun TV MBC Selasa malam,” kata Umar Hadi saat dihubungi pada Rabu malam, 6 Mei 2020.
Kasus ini turut menjadi sorotan dari berbagai pihak, salah satunya dari pegiat Hak Asasi Manusia. Mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai buka suara, menurutnya kasus ABK Indonesia yang dibuang ke laut itu adalah korban traficking.
“Yang Hilang dan Tidak Terbilang dari Covid-19: Korban Traficking. Kematian WNI di Kapal China itu Korban Traficking,” tulis Pigai di akun Twitternya. (mus)