9 June 2025 - 21:59 21:59
Search

Erdogan Tidak Takut dengan Ancaman Donald Trump

WartaPenaNews, Jakarta – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membuang surat dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump “ke tempat sampah”, demikian menurut sumber BBC.

Dalam surat tertanggal 9 Oktober 2019, yang dikirim sesudah pasukan AS ditarik dari Suriah, Donald Trump menulis pada Recep Tayyip Erdogan: “Jangan sok jago. Jangan melakukan tindakan bodoh!”

Sumber BBC di kepresidenan Turki mengatakan pada BBC kalau surat itu “seutuhnya tidak diterima” oleh Erdogan.

Dalam hari yang sama seperti kehadiran surat itu, Turki lancarkan serangan lintas batas pada pasukan Kurdi di Suriah.

“Silahkan upayakan perjanjian! Anda pastinya tak pengen bertanggung-jawab untuk pembantaian ribuan orang, dan ane tak pengen bertanggung-jawab untuk memusnahkan ekonomi Turki – dan pastinya akan ane melakukan,” kata Trump dalam surat itu.

“Peristiwa akan melihat Anda secara baik apabila Anda melakukan hal ini secara benar dengan cara kemanusiaan. Peristiwa akan memandang Anda sebagai setan jika perihal yang baik tidak terjadi.”

Jadi respon, sumber di kepresidenan Turki mengatakan: “Presiden Erdogan terima surat itu, menolak didalamnya seutuhnya dan melemparkannya ke tempat sampah.”

Bagaimana faksi lain menyikapi kritis ini ?

Presiden Trump melawan arahan keras terkait penarikan pasukan dari Suriah, yang menurut mereka memberikan lampu hijau untuk Turki untuk melakukan serangan militer pada bangsa Kurdi yang sebelumnya jadi sekutu Amerika dalam perang menantang kelompok yang menamakan diri Negara Islam (ISIS).

Banyak arahan ada justru dari Partai Republik, partai asal Trump sendiri.

Jadi bentuk peringatan dari dua parpol, Partai Republik masuk dengan Partai Demokrat – ini jarang sekali terjadi – untuk secara sah mengutuk langkah Trump itu, dalam pengambilan suara di parlemen hari Rabu (16/10/2019).

Presiden Trump melawan arahan keras atas ketentuannya menarik pasukan AS dari Suriah. – EPA

Ketua parlemen Nancy Pelosi mengadakan pertemuan dengan Trump tentang perihal tesebut. Dalam pertemuan yang berjalan panas itu, Pelosi dan pemimpin Minoritas Senat AS Charles Schumer meninggalkan ruangan sebelum pertemuan selesai.

Pemimpin Partai Republik mengatakan mengomentari langkas Pelosi karena “tidak layak”. Baik Pelosi ataupun Trump sama sama menuduh kedua-duanya “ngambek”, dan Trump lalu mengupload foto percekcokan mereka di Twitter.

Tapi foto itu dipuji oleh Partai Demokrat yang mengatakan moment itu “ikonik” dan memperlihatkan Pelosi dalam “situasi paling baik”. Pelosi menggunakan foto itu di akun Twitter-nya.

Apa yang dikatakan Trump?

Hari Rabu, 1(6/10), Trump mengatakan AS semestinya tidak andil dalam operasi militer Turki di Suriah karena itu “bukan tepian kita”, sambil menyatakan kalau bangsa Kurdi yang jadi sekutu AS “bukan malaikat”.

“Mereka miliki masalah di tepian,” kata Trump pada wartawan di Gedung Putih. “Itu bukan tepian kita. Kita tidak butuh membelanya dengan nyawa.”

Apa konteksnya?

Pasukan Turki dan aliansi pemberontak Suriah lancarkan serangan di Suriah utara minggu lalu untuk menyudutkan milisi Kurdi Suriah yang dimaksud People`s Protection Units (YPG), dan membuat “zone aman” untuk memposisikan dua juta orang pengungsi Suriah.

Pasukan Kurdi merupakan sekutu yang penting dalam perang AS menantang kelompok yang menamakan dirinya ISIS di Suriah. Ada kegelisahan, ketidakstabilan ini dapat mengakibatkan bangunnya kembali kelompok jihadis.

Disamping itu Ankara melihat milisi YPG sebagai kepanjangan Partai Buruh Kurdi, PKK, yang mereka kira organisasi teroris.

Presiden AS Donald Trump menyatakan PKK sebagai organisasi teroris asing. Mereka melihat adanya interaksi di antara YPG dengan PKK, tetapi sepakat dengan pandangan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kalau YPG ialah kepanjangan dari PKK. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait