29 April 2024 - 21:51 21:51

Facebook Ambil Langkah Tegas Lindungi Pilpres AS

WartaPenaNews, Jakarta – Facebook Inc akan mengambil langkah tegas untuk ‘membatasi sirkulasi konten’ untuk Pemilu Presiden AS yang akan berlangsung pada November tahun ini.

Mengutip laporan dari Financial Times, langkah ini diambil jika pemilu berubah menjadi kacau atau bahkan menimbulkan aksi kekerasan saat unjuk rasa, menurut sumber salah seorang eksekutif Facebook.

Perusahaan raksasa jejaring sosial itu juga sudah menyiapkan solusi untuk berbagai skenario, termasuk unjuk rasa masyarakat sipil dan ‘dilema politik’ penghitungan surat suara langsung lebih cepat dibandingkan voting melalui email.

Sebelumnya Facebook menyatakan akan membatasi iklan politik seminggu sebelum Pilpres AS pada 3 November 2020.

Facebook akan tetap mengizinkan kampanye dan iklan politik yang sudah masuk ke sistem, termasuk juga mengizinkan pengiklan mengubah pengeluaran iklan dan target pengguna, namun, akan memblokir perubahan konten atau desain iklan.

Pasang ini di meteran listrik, dan tagihan listrikmu akan turun 3 kali lipat! (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
29 April 2024 - 12:13
Polisi Selidiki soal Pelat BMW Emas Milik Pelaku Pembunuhan Remaja Open BO

WARTAPENANEWS.COM – Baru-baru ini, beredar sebuah foto di media sosial yang memperlihatkan mobil BMW berwarna emas milik Arif Nugroho, pelaku yang mencekoki remaja 16 tahun hingga tewas di sebuah hotel

01
|
29 April 2024 - 11:19
Ayah di Jambi Cabuli Anak Kandungnya Berkali-kali

WARTAPENANEWS.COM – Seorang ayah di Desa Mekar Limau Manis, Kecamatan Tabir Ilir, Kabupaten Merangin, Jambi hampir menjadi bulan-bulanan tetangganya, jika tidak cepat diamankan ke kantor polisi oleh anggota Bhabinkamtibmas Aipda

02
|
29 April 2024 - 10:09
Daratan Selatan AS Diterjang Angin Puting Beliung

WARTAPENANEWS.COM – Puluhan angin puting beliung melanda daratan selatan Amerika Serikat, akhir pekan kemarin. Setidaknya empat orang tewas, termasuk seorang bayi berusia empat bulan, di Negara Bagian Oklahoma. Selain itu,

03