WartaPenaNews, Jakarta – Presiden Jokowi memerintahkan kepada Pemerintah Propinsi, BNPB dan BASARNAS untuk prioritas penanganan bencana banjir kepada penyelamatan warga.
Prioritaskan Juga Bantuan Untuk Warga Yang Menunggu di Evakuasi
Hingga Kamis, 2 Januari 2020, pukul 13.00 wib team SAR masih berjibaku mengevakuasi warga yang terjebak banjir di rumah. Mereka menempati lantai 2 dan 3, karena lantai 1 hingga ke bagian atap sudah terendam air. Bahkan, ada warga yang bertahan di atap rumah, karena lantai 1 dan 2 sudah terendam.
Selamatkan Warga Tapi Jangan Abaikan Warga Yang Tertunda di Evakuasi
Salah satu lokasi terparah terdampak banjir adalah Perumahan Ciledug Indah II, di sini masih banyak warga yang belum sempat dievakuasi terutama yang lokasinya di tengah hingga ke bagian ujung perumahan.
Minimnya perahu dan team evakuasi, serta sulitnya medan, mengharuskan pemerintah membuat skala prioritas evakuasi.
Kurang Makan, Istirahat dan Sakit Warga Yang Terjebak Banjir
Upaya memohon dievakuasi keluar dari bibir – bibir pucat warga, ketika team SAR mendatangi satu persatu rumah – rumah penduduk. Sudah sehari semalam, mereka tidak tentu makan dan tidur.
Sebagian warga dalam kondisi sakit, kekurangan makanan dan air bersih serta kedinginan. Namun, mereka harus bersabar mengingat skala prioritas tadi.
Sulitnya medan diakui oleh team Sar untuk melakukan gerak cepat upaya evakuasi. Beragam kendala dihadapi team SAR, diantaranya akses jalan yang sempit, sehingga perahu karet tidak bisa masuk ke dalam, namun diupayakan petugas terlatih untuk turun dan berjalan melawan arus deras untuk evakuasi.
Tantangan lain berupa ketinggian air yang kian meningkat di bagian tengah dan belakang perumahan. Arus air terbilang cukup deras, serta hadangan beragam puing, seperti kayu dan sampah.
Faktor lainnya, perahu karet yang digunakan berkapasitas terbatas.
Perahu karet berukuran sedang, hanya mampu menampung 5 hingga 6 korban, belum ditambah dengan team SAR yang jumlahnya bisa 3 hingga 4 orang. Oleh karenanya perlu skala prioritas, mengingat perahu karet rawan terbalik jika bermuatan lebih.
Hal lain, yang jarang diketahui publik. Di bawah arus air terkadang ada bangkai mobil yang hanyut. Ini butuh perahu khusus marinir, yang fasilitasnya lebih modern dari perahu karet Basarnas, “ujar Rio salah satu team SAR yang terlibat.
Antisipasi dari warga yang belum sempat dievakuasi, sudah seharusnya team SAR membawa bantuan berupa kebutuhan sementara warga. Makanan, minuman, obat – obatan, baju dan selimut sangat membantu mereka bertahan hingga datang bantuan. (bud)