21 April 2025 - 04:21 4:21
Search

Ferdinand Hutahaean Murka, Anggap Ucapan Selamat HUT RI dari Taliban Suatu Penghinaan

WartaPenaNews, Jakarta – Ucapan selamat HUT Kemerdekaan RI ke-76 Tahun dari kelompok Taliban rupanya membuat eks politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean murka.

Melalui akun Twitternya, Ferdinand meluapkan emosinya atas ucapan selamat dari Taliban itu. Menurutnya, ucapan itu justru merupakan penghinaan bagi bangsa Indonesia.

“Ini penghinaan terhadap pengorbanan para pahlawan dan pendiri negara,” tulis Ferdinand sebagai keterangan Twitter, Selasa (17/8/2021).

Menurut Ferdinand, bangsa Indonesia berjuang mati-matian untuk merdeka. Bahkan, sampai mengorbankan nyawanya demi mengusir penjajah.

“Leluhur kami berjuang melawan penjajah untuk Merdeka, berkorban nyawa untuk bebas dan berdaulat,” tegas Ferdinand.

Dia juga mengecam aksi Taliban yang dinilai bukan memperjuangkan negara. Ia menyebut aksi Taliban mengambil alih pemerintahan Afghanistan sebagai tindakan makar.

Tak hanya itu, Ferdinand juga mengungkap kekejaman yang sering dilakukan Taliban kepada kaum perempuan dan anak-anak. Karena itu, ia tidak terima jika Taliban menyamakan perjuangan mereka dengan kemerdekaan Republik Indonesia.

“Berbeda dengan Taliban yang melakukan makar dan kekejaman terhadap wanita dan anak-anak. Jadi jangan samakan kami dengan kalian!” pungkas Ferdinand.

Diberitakan sebelumnya, kelompok Taliban berhasil menguasai Kota Kabul Afghanistan.

Juru Bicara Talibab, Suhail Syahidin mengungkapkan keberhasilan kelompoknya menguasai Afghanistan sama seperti kesuksesan Indonesia mengusir penjajah Belanda.

Bersamaan dengan itu, Suhail Syahidin turut mengucapkan selamat hari raya kemerdekaan Republik Indonesia, Selasa 17 Agustus 2021.

“Kemenangan kami terhadap Amerika Serikat seperti keberhasilan bangsa Indonesia dalam mengusir penjajah,” kata Suhail Syahin.

Syahin menegaskan, Taliban menjamin keselamatan semua warga negara asing, termasuk Indonesia.

“Kami siap menjamin proses evakuasi kalau memang diperlukan,” tegas Syahin.

Sejak Taliban berhasil masuk ke istana presiden, banyak negara yang menutup duta besarnya. Namun tidak untuk China dan Rusia.

Kedua negara tersebut tetap membuka kedutaan besarnya di Kabul. Mereka mengaku siap menjalin persahabatan dengan Taliban sebagai penguasa baru di Afghanistan. (rob)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait