21 April 2025 - 20:45 20:45
Search

Gagal Pulangkan 6 Sandera yang Tewas di Gaza, Netanyahu Minta Maaf

WARTAPENANEWS.COM  – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu meminta maaf dari warga Israel karena gagal memulangkan enam sandera yang ditemukan tewas di Gaza pada Sabtu (31/8/2024). Hamas memperingatkan lebih banyak lagi sandera yang akan dikembalikan ke keluarga mereka dalam keadaan tidak bernyawa jika gencatan senjata tidak tercapai.

Permintaan maaf ini muncul saat protes jalanan yang intens atas penanganannya terhadap negosiasi memasuki malam kedua di Israel. Tekanan juga meningkat secara internasional saat Inggris menangguhkan beberapa penjualan senjata ke Israel, dengan alasan risiko peralatan digunakan untuk melanggar hukum internasional.

Namun Netanyahu bersikap menantang dan bersikeras pasukannya harus mengendalikan Koridor Philadelphia Gaza. Yakni sebidang tanah yang secara strategis penting yang merupakan titik kritis dalam negosiasi dengan Hamas.

Ribuan warga Israel turun ke jalan pada Senin (2/9/2024) dalam protes baru yang diserukan oleh keluarga sandera untuk mengekspresikan kemarahan mereka atas kegagalan Netanyahu untuk membawa pulang orang yang mereka cintai setelah hampir 11 bulan. Times of Israel melaporkan bahwa polisi menggunakan agresi yang cukup besar dalam satu protes di luar rumah Netanyahu di Yerusalem. Termasuk mendorong pengunjuk rasa dengan kasar, melempar beberapa ke tanah, dan menyeret banyak orang.

Menurut surat kabar tersebut, seorang anggota polisi mencekik leher seorang reporter Times of Israel. Demonstrasi terbaru terjadi setelah ratusan ribu orang turun ke jalan dalam protes di seluruh negeri pada Minggu (1/9/2024), dengan beberapa demonstran memblokir jalan raya utama di Tel Aviv.

Banyak yang mengenakan bendera Israel dan menggantung pita kuning, simbol solidaritas dengan para sandera, dari sebuah jembatan yang menghadap ke Jalan Raya Ayalon.

Sebanyak 97 sandera masih belum diketahui keberadaannya setelah diculik oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober tahun lalu. Hamas mengatakan pada Senin (2/9/2024) bahwa para sandera akan dikembalikan “di dalam peti mati” jika tekanan militer dari Israel berlanjut.

Hamas menambahkan bahwa instruksi baru telah diberikan kepada militan yang menjaga tawanan jika mereka didekati oleh pasukan Israel. “Kegigihan Netanyahu untuk membebaskan tahanan melalui tekanan militer, alih-alih menyegel kesepakatan, berarti mereka akan dikembalikan ke keluarga mereka dalam keadaan tertutup. Keluarga mereka harus memilih apakah mereka menginginkan mereka hidup atau mati,” kata juru bicara kelompok itu, tanpa merinci perintah baru apa yang telah dikeluarkan. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait