WartaPenaNews, Kediri –Â Gempa bumi dengan magnitudo 6,1 yang terjadi pada Selasa pagi di barat laut Jepara, Provinsi Jawa Tengah, ternyata getarannya terasa di Kediri, Jawa Timur.
“Buanter Yuu, (kenceng). Pusat gempane nek Jeporo yo (pusat gempanya di Jepara ya),” kata Sri Lestari, warga Mrican, Kediri kepada WartaPenaNews.com.
Hal yang sama dikatakan Jatmiko. Warga Tinalan, Kota Kediri itu mengaku kaget saat kursi yang dia duduki terasa bergetar. “Saya tadi pas lagi sarapan om, makan nasi tumpang. Kok terasa goyang goyang, gak tahunya gempa,” katanya.
Selain di Kediri, guncangan gempa juga terasa di wilayah Jogjakarta. Sugeng, warga Sentolo, Kulon Progo, merasakan getaran gempa yang cukup kuat sehingga dia bergegas keluar rumah.
Baca Juga:Â Jepara Digoyang Gempa 6,1 SR, Tapi Tidak Dirasakan Warga
“Terasa banget seperti gempa (Jogjakarta) 2006. Rumah bergetar kencang. Tetangga saja langsung membunyikan kentongan,” kata Sugeng kepada kantor berita Antara.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi dengan magnitudo 6,1 yang terjadi Selasa pukul 05.54 WIB berada di laut pada koordinat 6.12 Lintang Selatan dan 110.55 Bujur Timur atau 53 km barat laut Kota Jepara pada kedalaman 578 km.
Menurut BMKG, gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami. Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan akibat gempa itu.
Supervisor Pusat Gempa Regional VII Stasiun Geofisika Jogjakarta Nugroho Budi W menjelaskan, getaran akibat gempa di Jepara terasa di daerah Mlati, Kabupaten Sleman; Sedayu, Kabupaten Bantul; serta beberapa wilayah di Kulon Progo.
“Gempa tersebut menghasilkan spektrum gelombang seismik yang luas dirasakan hingga DIY dikarenakan memiliki energi yang cukup besar,” kata Nugroho.
Menurut dia, energi gempa yang besar mampu menjangkau wilayah yang jauh karena mengalami proses pemantulan dan pembiasan gelombang.
Selain faktor sumber gempa, ia menjelaskan, kondisi geologi lokal juga menjadi faktor penyebab gempa itu dapat dirasakan atau tidak.
“Wilayah dengan kondisi geologi yang didominasi lapisan endapan atau sedimen akan memiliki peluang merasakan getaran gempa dikarenakan gelombang gempa yang melalui kondisi geologi tersebut akan mengalami pembesaran gelombang gempa atau amplifikasi,” kata dia.​​​​​​​ (wsa)