WartaPenaNews, Jakarta – Wakil Ketua DPP Partai Gerindra Arief Poyuono mengatalan, dalam jangka waktu satu atau dua tahun tim ekonomi kabinet kerja jilid II masih harus jatuh bangun untuk bisa membereskan beberapa indikator makro ekonomi, akibat pengaruh krisis ekonomi global dan dampak perang dagang Amerika Serikat vs China.
Pemerintah juga akan dihadapkan sejumlah persoalan seperti tekanan inflasi yang cenderung meningkat, menahan depresiasi rupiah terhadap dollar AS, turunnya produk komoditas ekspor, ancaman aliran keluar dana asing dari pasar modal, serta menurunnya daya beli masyarakat.
“Setelah badai resesi reda, dan bisa mengatasi indikator ekonomi makro jangka pendek tim ekonomi baru bisa berpikir lebih jernih untuk merealisasi janji-janji kampanye Jokowi dalam bidang perekonomian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Arief dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Arief berpendapat untuk membereskan indikator makro ekonomi jangka pendek akan memakan waktu cukup panjang hingga 2 tahun untuk mencapainya.
Selain masalah ekonomi, lanjut Arief, pemerintahan juga akan dihadapkan dengan persoalan ketenagakerjaan dan juga akan menjadi tantangan besar bagi pemerintah melakukan revisi UU Tenaga Kerja. (rob)
