WartaPenaNews, Jakarta – Jam’iyyah Jokowi-Ma’ruf melaporkan Putri Amien Rais, Hanum Salsabila Rais anggota Dewan Perwakilan Rakyat Wilayah Propinsi Wilayah Spesial Yogyakarta, ke Badan Reserse Kejahatan Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2019).
Hanum diadukan atas cuitannya di Twitter @hanumrais yang menanggapi tentang insiden penusukan Menteri Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto di wilayah Pandeglang, Banten.
“Ia memberikan pernyataan jika ini cuma eksperimen cuma settingan. Ini cuma untuk menyalurkan dana deradikalisasi dan memang itu pula butuh diketahui deradikalisasi yakni program yang memang butuh kita galangkan,” kata Rody Asyadi, bertindak sebagai Koordinator Jam’iyyah Jokowi-Ma’ruf di Bareskrim Polri.
Tentulah, katanya, cuitan dari Hanum ini begitu memberikan resiko negatif dan yang berkaitan ini tidak cuma kesempatan ini saja memberikan pandangan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, yang akhirnya memberikan pandangan orang jika saat insiden ini cuma eksperimen. Dia lantas bawa bukti cuitan Hanum di Twitter ke faksi Kepolisian.
“Sebab Mbak Hanum ini tak cuma kesempatan ini saja bikin beberapa pernyataan ngawur, yang tidak dapat dipertanggungjawabkan secara kebenarannya. Perumpamaannya yakni Ratna Sarumpaet,” tangkisnya.
Dia menjelaskan, alasan melaporkan Hanum ini, biar memberikan resiko kapok pada yang berkaitan, dikarenakan sudah sekian kali dia memberikan pengakuan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Mbak Hanum balik memberikan pernyataan tentang insiden serangan Menkopolhukam Wiranto dan Kapolsek Menes di Pandeglang itu yakni eksperimen. itu cuma caper, maksudnya untuk penggelontoran pengucuran dana akreditasi dan lain sebagainya,” tuturnya.
Kasus yang disangkakan pada Hanum adalah Kasus 28 ayat 2 dan Kasus 45 huruf a ayat 2 Undang-Undang 19 tahun 2016 tentang perubahaan atas UU Nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik (ITE). Terkait penebaran berita fitnah, mengadu domba antarkelompok, individu suku, agama dan di antara grup.
Kami Mencoba mencari cuitan Hanum di linimisa Twitter @hanumrais, ternyata akun social media Twitternya ia sudah dikunci. Akan tetapi, cuitan Hanum itu telah tercapture.
“Setingan biar dana deradikalisasi terus mengucur. Ia caper. Sebab tidak dapat digunakan Iagi play victim. Simpel dibaca sebagai plot di atas berbagai pendapat yang beredar terkait berita hits siang hari ini. Sedikit yang sungguh-sungguh serius menyikapi. Mungkin karena terlalu banyak hoax-framing yang selama ini terjadi,” tuliskan Hanum pada jam 15:14 WIB, 10 Oktober 2019. (mus)