21 April 2025 - 20:02 20:02
Search

Hanya Dua Minggu Zona Oranye, Surabaya Kembali Jadi Zona Merah

WartaPenaNews, Surabaya – Surabaya hanya mampu mempertahankan status zona oranye Covid-19 selama dua pekan. Ibu kota Jawa Timur itu kini kembali menyandang status zona merah atau risiko penularan Covid-19 tinggi.

Hal itu diketahui dari peta risiko pada situs resmi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional, yang diperbarui per 16 Agustus kemarin. Nampak, zonasi Surabaya menampilkan warna merah.

“Kemarin Surabaya sudah berada di zona oranye. Setelah di zona merah cukup lama, lalu sempat oranye dua minggu. Sekarang kembali lagi ke merah,” kata Epidemiolog dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dr Windhu Purnomo, kepada CNNIndonesia.com, Rabu (19/8).

Menurut dia, kembalinya Surabaya menjadi zona merah lantaran tingginya aktivitas dan pergerakan warga yang diduga abai pada protokol kesehatan, selama 7-14 hari lalu.

“Kondisi saat ini akibat penularan yang terjadi di 7-14 hari yang lalu. Sebabnya macam-macam, yang jelas karena ada pergerakan warga dan aktivitas warga yang tidak disiplin mematuhi protokol kesehatan, dan ini juga terkait dengan kebijakan pemerintah. Ditelusuri balik saja,” katanya.

Kembalinya Surabaya menjadi zona merah penularan corona itu, kata Windhu, juga menunjukkan bahwa kondisi daerah-daerah di Jatim masih belum aman.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Jatim, kasus kumulatif corona di Surabaya saat ini tercatat sebanyak 11.019. Sebanyak 8.109 telah dinyatakan sembuh, dan 869 lainnya meninggal dunia.

Sementara itu, 21 pegawai di lingkungan kerja Lumbung Pangan Jawa Timur yang berlokasi di JX International Surabaya dinyatakan terinfeksi COVID-19 setelah dilakukan tes usap.

Penanggung Jawab Lumbung Pangan Jatim Erlangga Satriagung saat dikonfirmasi wartawan melalui telepon, Rabu membenarkan adanya 21 orang pegawainya yang terinfeksi COVID-19.

Lumbung Pangan Jatim digelar sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap kebutuhan pangan masyarakat akibat pandemik COVID-19.

Lumbung Pangan Jatim yang digelar di JX International Surabaya mulai 21 April 2020 sedianya berakhir 21 Juli 2020, namun karena antusiasme masyarakat serta kebutuhan layanan maka keputusan diperpanjang hingga akhir tahun.

Menurut dia, kasus munculnya COVID-19 diawali dari salah seorang pegawai yang hasil tes usapnya positif, bahkan dirawat di RS PHC Surabaya karena memiliki gejala.

Lalu, pihaknya bekerja sama dengan Pemprov Jatim melakukan tracing dengan menggelar tes usap massal bagi pegawai.

“Pertama itu ada satu kasus, kemudian tambah satu kasus lagi. Dua hari lalu muncul 15 positif, dan hari ini keluar empat orang positif,” ucapnya.

Direktur Utama PT Panca Wira Usaha (PWU) itu menjelaskan, sebanyak 19 orang di antaranya berstatus sebagai orang tanpa gejala sehingga mereka menjalani isolasi mandiri.

Pegawai yang terpapar, kata dia, banyak berasal dari bidang keuangan dan pemasaran daring sehingga untuk sementara waktu pelayanan via WhatsApp ditutup sementara, dan dialihkan melalui sistem daring lainnya.

Dengan demikian layanan yang dibuka adalah belanja melalui laman di alamat “https://lumbungpanganjatim.com/” dengan pembayaran lewat bank.

Layanan daring di program tersebut saat ini sudah menjangkau seluruh daerah di provinisi setempat atau 38 kabupaten/kota, seiring tingginya permintaan masyarakat.

Sementara itu, Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono juga membenarkan informasi adanya pegawai Lumbung Pangan Jatim yang positif virus Corona.

“Mereka dalam kondisi baik dan sehat. Pelayanan Lumbung Pangan Jatim tetap berjalan normal dan buka seperti biasa,” katanya. (wsa)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait