WartaPenaNews, Jakarta – Sebetulnya, hari tanpa bayangan teratur terjadi dua kali setiap tahun di Indonesia. Namun, kejadian ini selalu menarik saat terjadi pada kemarau.
Pada kemarau, tutupan awan minim hingga mempermudah penilaian. Serta hari tanpa bayangan, akan terjadi secara berturut-turut, di Jawa Tengah, termasuk di kawasan Banyumas Raya.
Kepala Stasiun Meteorologi Cilacap, Taruna Mona Rachman menjelaskan, kulminasi atau transit atau istiwa’ ialah kejadian saat matahari tepat ada di tempat tertinggi di langit. Waktu deklinasi matahari sama juga dengan lintang pengamat, fenomenanya disebutkan sebagai kulminasi utama.
Pada saat itu, matahari akan tepat ada di atas kepala pengamat atau di titik zenit. Mengakibatkan, bayangan benda tegak akan kelihatan “lenyap” karena bertumpuk dengan benda tersebut.
“Karenanya, hari saat terjadinya kulminasi utama, dikenal sebagai hari tanpa bayangan,” kata Mona, Senin, 7 Oktober 2019.
Di Jawa Tengah, 35 kabupaten atau kota akan mengalami hari tanpa bayangan, mulai 10 Oktober 2019. Ini terjadi baik wilayah yang ada disamping utara, atau bagian selatan Jawa Tengah.
Daerah paling cepat mengalami hari tanpa bayangan di Jawa Tengah ialah Jepara. Satu wilayah disamping utara timur Jawa Tengah. Di Jepara, hari tanpa bayangan terjadi pada Kamis, 10 Oktober, jam 11:24:29 WIB. (mus)