wartapenanews.com – Â Beredar informasi sejumlah mahasiswi di Universitas Negeri Makassar (UNM), Sulawesi Selatan, dilecehkan secara seksual oleh seorang dosen pria. Informasi itu viral setelah dimuat oleh Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Profesi UNM.
Dalam postingan itu, disebut tiga mahasiswi di Fakultas Teknik (FT) menjadi korban pelecehan seksual. Mereka disebut dilecehkan oleh dosen yang sama dari Jurusan Elektro, berinisial A.
Ketiga mahasiswi ini mendapat pelecehan seksual dengan cara berbeda. Seperti cium tangan hingga mengelus ataupun meraba paha mahasiswi. Aksi dosen ini dilakukan di kampus saat perkuliahan.
Jurnalis LPM Profesi, Mustika Fitri, yang menulis artikel berjudul “Beredar Curhatan Korban Pelecehan Seksual di FT UNM, Mahasiswa Sampai Alami Trauma” menjelaskan kejadian ini. Ia menulis hal itu atas konfirmasi dari beberapa mahsiswi yang mengaku menjadi korban.
“Iya, benar. Saya menulis itu atas curhatan dari pada penyintas,” kata Mustika pada Selasa (31/5).
Salah satu mahasiswi, sebut saja Mawar, mengaku mendapat pelecehan seksual saat berada di kampus. Dia mendapat perbuatan tidak menyenangkan itu di depan mahasiswa lain.
“Itu hari ada kegiatan di kampus. Saat saya duduk di meja bersama teman lain, dosen tiba-tiba datang. Dia awalnya cerita biasa dengan seniorku. Kemudian, dia berbicara ke saya dan langsung pegang bahu lalu ke pahaku. Dia juga buka maskerku,” kata Mawar secara terpisah.
Mawar yang merupakan mahasiswi FT UNM ini risih dengan perbuatan dosen itu. Bahkan, dia trauma dan setiap kali melihat oknum dosen tersebut dia ketakutan.
“Kayak gemetaran. Jadi pernah baru-baru ini, saya ke jurusan dan kulihat (dosen itu) langsung tunduk gemetaran, tidak tahu kenapa,” bebernya.
Mawar ingin sekali melaporkan kasus ini kepada pihak berwajib. Tapi, ia mengaku tak punya cukup bukti. Sehingga, Mawar berharap agar dosen tersebut sadar dan tak lagi menjadi momok menakutkan bagi mahasiswi di kampus.
Terpisah, Humas UNM Burhanuddin menyarankan untuk konfirmasi langsung ke FT UNM untuk mengetahui kasus itu lebih lanjut.
“Tentang hal tersebut mungkin baiknya ditanyakan ke fakultas yang bersangkutan,” ujarnya. (mus)
