29 April 2024 - 05:31 5:31

Hitung Cepat Bukan Patokan, Tunggu Hasil Real Count

WartaPenaNews, Jakarta – Sejumlah hasil hitung cepat (quick count-red) dan exit poll menunjukkan bahwa paslon 01 Joko Widodo dan Maruf Amin masih unggul dari paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahudin Uno.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Fadli Zon mengaku enggan mengomentari hasil sejumlah quick count yang sudah terpublikasikan di beberapa media massa.

Politikus dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat ini pun menuturkan, pihaknya sejauh ini masih menunggu hasil real count yang masih terus dihimpun oleh pihaknya dari beberapa tempat pemungutan suara (TPS). Sehingga dirinya mengaku tidak setuju bahwa hasil hitung cepat menjadi patokan hasil dari kontestasi demokrasi di Indonesia ini.

“Dari real count, barusan yang saya telepon ke BPN kita masih 53 persen dan itu dibuktikan tentu dari laporan laporan struktur di TPS dengan fotonya. Sehingga terlalu dini bilamana hasil hitung cepat menjadi patokan dari hasil pemilu,” kata Fadli di Jakarta, Rabu (17/4).

Wakil Ketua DPR RI ini pun mengaku optimis pihaknya unggul dalam pilpres 2019 ini di karenakan hasil real count belum tentu menjadi acuan final dikarenakan masih ditemukan sejumlah pelanggaran yang akan masuk pada proses sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

“Kita akan bertumpu kepada realitas, sejauh ini kami masih sangat optimis dari hasil dan tentu di situ ada kasus-kasus di berbagai daerah yang kita tahu juga laporan-laporan ada yang sudah tercoblos di sejumlah TPS. BPN tentu akan melakukan satu akumulasi persoalan-persoalan itu dan langkah selanjutnya akan ditentukan dan kami masih melihat dari real count yang sedang berjalan,” tandasnya.

Menjaga Demokrasi

Di tempat yang sama, menanggapi pernyataan sebelumnya Tim Khusus dari TKN, Joko Widodo-Maruf Amin mengatakan bahwa hasil quick count atau hitung cepat, dan exit poll ini sebuah instrumen ilmu pengetahuan yang sudah teruji dasar ilmunya.

Statistika probability yang sudah 100 tahun kira-kira usianya dari segi cabang keilmuan dan penerapannya di Indonesia bermula pada tahun 2004 Pemilu Presiden.

“Memang benar kita harus menunggu hasil real count tetapi, kalau menunggu hasil resmi dari KPU masih 1 bulan ke depan. Tetapi kan Rakyat ingin tahu bagaimana kira-kira ekspresi kedaulatan mereka yang tertinggi dan kita lihat sudah menggambarkan yang cukup besar yakni 10 11 persen,” kata Rizal.

Rizal pun berharap sambil menunggu hasil resmi dari KPU, pihaknya meminta untuk tetap menjaga situasi yang damai seperti saat ini.

“Kita semua bersaudara, bendera kita sama, cita-cita kita sama. Kita ingin Indonesia maju, kita ingin Indonesia kaum milenial sekarang mewarisi sebuah negeri yang menjadi kebanggan. Oleh karena itu mari kita jaga nilai demokrasi yang udah berjalan dengan baik,” pungkasnya. (*/dbs)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
27 April 2024 - 13:12
Lokasi Bunuh Diri Brigadir Ridhal di Mampang Didatangi Keluarga

WARTAPENANEWS.COM – Keluarga Brigadir Ridhal, anggota Polresta Manado yang ditemukan tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, mendatangi lokasi kejadian peristiwa. Brigadir Ridhal diduga

01
|
27 April 2024 - 12:36
Bule Australia yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Dibekuk

WARTAPENANEWS.COM – Maika James Folauhola (24), warga negara (WN) Australia, ditangkap terkait kasus penganiayaan terhadap sopir taksi bernama Putu Arsana. Penganiayaan tersebut terjadi di Jalan Area Central Parkir Kuta, Kuta,

02
|
27 April 2024 - 12:10
BMKG: Waspada, Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai di Peralihan Musim

WARTAPENANEWS.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem yang masih bisa mengintai di periode peralihan musim hujan ke kemarau. BMKG memonitor masih terjadinya hujan

03