Jakarta, WartaPenaNews – Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Fadli Zon merasa prihatin dengan rencana Bulog memusnahkan 20 ribu ton cadangan beras. Dia pun meminta ada pihak yang bertanggung jawab atas puluhan ribu ton beras yang akan dimusnahkan tersebut.
Dalam akun Twitter pribadinya, mantan wakil ketua DPR RI ini menuduh Kementerian Perdagangan sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab. Pasalnya, di era kepemimpinan Enggartiasto Lukita, Kemendag melakukan impor secara ugal-ugalan.
“Kebijakan impor beras yang mereka teken sebelum ini terbukti tak sesuai kebutuhan dan rencana penggunaan yang benar,†cuit Fadli Zon, Jumat (6/12/2019).
Wakil ketua umum Partai Gerindra itu lantas menguraikan bahwa Perum Bulog di bawah pimpinan Budi Waseso sudah menolak kebijakan impor beras 2 juta ton yang dilakukan Enggar. Alasannya, saat itu gudang penyimpanan Bulog mengalami keterbatasan.
“Namun, Kementerian Perdagangan tetap berkeras untuk mengimpor beras melebihi kapasitas penyimpanan,†terang Fadli.
Terkait usulan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto agar beras cadangan pemerintah itu dilepas ke pasar komersil untuk menghindari masa penyimpanan yang terlalu panjang, bisa dibaca seperti sedang menutupi masalah di era kepemimpinan sebelumnya.
“Usia penyimpanannya lebih dari setahun dan tidak kunjung digunakan menunjukkan kebijakan impor beras besar-besaran tahun lalu adalah kebijakan yang bisa dianggap malpraktik,†pungkasnya. (rob)