WARTAPENANEWS.COM – Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, menyebut hujan lebat telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di bagian selatan negara itu. Akibat bencana alam ini, setidaknya 29 orang tewas dan 60 orang lainnya masih hilang. Angka ini diperkirakan masih terus bertambah.
Dilansir AFP, pemerintah negara bagian Rio Grande do Sul mengumumkan ada puluhan orang hilang yang terjebak di antara reruntuhan rumah, jembatan, hingga jalan raya. Setidaknya ada 150 kota di negara bagian itu yang terdampak.
Badai juga melukai setidaknya selusin orang. Selain itu, sekitar 10 ribu orang terpaksa mengungsi.
“Saat ini kami sedang menghadapi bencana terburuk dalam sejarah,” kata Gubernur Rio Grande do Sul, Eduardo Leite, dilansir AFP, Jumat (3/5).
“Dengan rasa sakit yang terdalam di hati saya, saya tahu bencana ini bisa jadi lebih parah lagi,” lanjutnya.
Sementara itu, Presiden Lula menduga bencana alam ini terjadi akibat perubahan iklim. Saat bertemu dengan para menterinya, serta pemerintah Rio Grande do Sul, ia meminta agar seluruh pihak melakukan upaya penyelamatan lebih dulu.
Ia berjanji, “Tidak akan ada kekurangan sumber daya manusia atau material untuk meminimalisir penderitaan masyarakat akibat peristiwa ini.”
Saat ini pemerintah Brasil telah menyediakan 12 pesawat, 45 kendaraan, 12 perahu, serta mengerahkan 626 tentaranya untuk membantu membersihkan jalanan; mendistribusikan makanan, air, dan kasur; serta mendirikan tempat berlindung. (mus)