WartaPenaNews, Jakarta – Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE) telah sukses menyelenggarakan Rapat Umum Anggota di Gedung bersejarah Stovia, Sabtu, 14/12/2019.
Bimo Sasongko Ketua Umum Lama Terpilih Kembali
Rapat telah menyetujui secara aklamasi kinerja, pencapaian dan terobosan dari berbagai program yang telah terlaksana, selama organisasi ini dipimpin oleh Bimo Sasongko di periode 2016 – 2019.
Laporan Pertanggung Jawaban Ketua Umum IABIE periode 2016-2019 juga disetujui secara bulat aklamasi tanpa ada catatan.
Juga dengan suara bulat dan aklamasi, Bimo Sasongko terpilih kembali sebagai Ketua Umum IABIE untuk kedua kalinya, yang kali
ini dengan masa bakti selama 5 tahun, yaitu periode 2019-2024.
Bimo menyampaikan, “Tak bisa dimungkiri lagi, kini IABIE telah menjadi organisasi yang sangat dikenal oleh publik, birokrat, pengambil keputusan, decision maker dan berbagai kepentingan di tanah air termasuk media massa nasional di negeri ini.
Pemerintah juga semakin melihat eksistensi IABIE menjadi penting dan sangat direspek. Bahkan berbagai negara maju dunia melalui para Duta Besarnya telah mengenal IABIE dengan pandangan yang sangat positif.”
“Saya sebagai Ketua Umum IABIE periode 2019-2024, masih menganggap banyak hal yang perlu diperkuat dan perlu dilanjutkan lagi di kepengurusan yang baru ini. Dengan lebih cepat, tepat sasaran, agile dan tajam berdaya guna.”
Target Pencapaian Lima Program Penting
Sebagai Ketua Umum yang baru, Bimo akan menuntaskan lima agenda penting organisasi dengan lebih cepat, tepat sasaran, agile, dan tajam berdaya guna, yaitu:
1. IABIE memiliki ” sense of mission” untuk melanjutkan gagasan besar Habibie, tentang kontribusi SDM Unggul yang berwawasan IPTEK & IMTAQ bagi kemajuan bangsa.
Misi IABIE ini sesuai dengan tujuan NKRI dalam konstitusi yaitu memajukan kesejahteraan rakyat, mencerdaskan kehidupan bangsa serta aktif menjaga perdamaian dunia.
2. IABIE harus juga berperan sebagai badan pemikir, badan analis yang berorientasi pada kebijakan pembangunan nasional dan inisiatif kerakyatan.
IABIE harus Juga mempunyai solusi konkrit dan daya guna langsung terhadap masyarakat, pemerintah, dan para pengambil keputusan.
Implementasi badan pemikir juga sebagai clearing house untuk para anggota dan cendekiawan lain yang mungkin tidak mendapat kesempatan dikenal idenya, terutama oleh para pengambil keputusan.
Aktivitas sebagai badan pemikir juga akan diwujudkan dalam seminar, pendidikan, pelatihan, fokus grup, dan penjabaran ide dan penulisan gagasan yang bersifat strategis untuk pembangunan bangsa di berbagai media massa nasional.
3. Kini IABIE telah satu visi dan bekerja sama dengan Menristek Kabinet Indonesia Maju, Prof. Dr. Bambang Brodjonegoro yang sekaligus Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) untuk reinventing atau menghidupkan kembali program beasiswa pengiriman lulusan SMA ke luar negeri dengan skema yang sesuai dengan kondisi sekarang serta memberikan solusi ke Pemerintah terkait dengan skema pembiayaan.
4. IABIE perlu terus membuka pintu kerjasama-kerjsama strategis dengan berbagai lembaga pemerintah, BUMN, NGO, organisasi alumni, kemasyarakatan dan intelektual, swasta nasional & korporasi regional/global dan pemerintahan negara negara sahabat untuk mendorong anggotanya dapat berkiprah sesuai bidang keahliannya dengan dampak yang jauh lebih besar lagi.
5. Saya juga bertekad agar para alumni dan anggota IABIE yang telah eksis berkaya dan berinovasi untuk bangsa, bisa lebih berperan nyata dalam pembangunan nasional serta bisa menempati jabatan jabatan strategis di tanah air baik di level nasional dan bahkan dunia sesuai dengan integritas, kompetensi, kapabilitas dan minatnya. (bud)