WartaPenaNews, Jakarta – Vaksin buatan China dipastikan masih layak digunakan, mengingat efikasi vaksin buatan China seperti Sinovac, masih di atas ambang batas yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia, WHO. Demikian disampaikan Juru Bicara dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Iris Rengganis.
“Pokoknya WHO mengumumkan efikasi 50 persen minimal. Jadi apa pun yang di atas 50 persen itu layak. Yang penting dia aman,” kata Iris, Rabu 14 April 2021.
Iris yang juga Ketua Tim Advokasi Pelaksanaan Vaksinasi ini, menyampaikan
uji coba maupun uji klinis vaksin Sinovac sudah dilakukan. Di Brasil hasil uji menunjukkan angka 50,4 atau 50,3 persen untuk Sinovac.
“Karena kita butuh di masa pandemi, jadi kita tidak terlalu lihat merek lagi saat ini,” kata dia.
Saat ini yang yang paling terutama adalah vaksinnya tersedia dan aman. Soal efektivitas tidak perlu menjadi persoalan yang sampai diributkan.
“Nanti masalah efektivitas kan sambil berjalan. Kalau perlu nanti diulang, jadi enggak perlu diributkan. Yang penting dari WHO bisa lolos efikasinya. Segala penelitian kita lihat efektivitas vaksin,” tuturnya.
Ia menekankan efikasi vaksin tidak memiliki dampak pada kesehatan. Juga tidak akan meracuni penerima vaksin, sehingga vaksin tetap aman digunakan. Efikasi vaksin COVID-19 tidak bisa dibandingkan karena efikasi tiap negara berbeda-beda.
“Kita lihat saja sambil waktu berjalan nanti efektivitas vaksin yang akan kita lihat nantinya,” lanjutnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, rencana mendatangkan vaksin Moderna dan Pfizer dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan di Tanah Air. Sekitar 70 persen masyarakat Indonesia ditargetkan menerima vaksinasi COVID-19. Karena itu, vaksin yang dibutuhkan tentunya lebih banyak.(mus)