6 July 2025 - 10:29 10:29
Search

Indonesia Dilanda Cuaca Panas Ekstrem 3 Hari, BMKG: Hoax Itu

WartaPenaNews, Jakarta – Kamu bisa pesan berantai yang beredar di berbagai basis jejaring sosial dan WhatsApp, kalau Indonesia akan dirundung gelombang panas? Jangan khawatir ya. Pesan berantai itu menebarkan cerita Indonesia akan dirundung cuaca panas berlebihan dalam tiga hari ke depan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG mengatakan informasi itu tidak benar atau hoax. BMKG mengatakan saat ini Indonesia dirundung suhu panas, bukan gelombang panas. Pertanda gelombang panas tidak terjadi di Indonesia. Tenang ya guys.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, R. Mulyono R. Prabowo M mengungkap, berdasarkan data sejarah, suhu maksimum di Indonesia belum sudah pernah mencapai 40 derajat celsius. Data BMKG sebutkan, suhu paling tinggi yang sudah pernah terjadi di Indonesia sebesar 39,5 derajat celsius pada 2015 di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Gelombang panas terjadi pada wilayah yang terletak pada Lintang menengah dan tinggi. Sesaat wilayah Indonesia terletak di wilayah ekuator yang secara mode dinamika cuaca tidak memungkinkan terjadinya gelombang panas.

Suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan pertanda akibatnya karena adanya gerak semu matahari, yang merupakan satu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun. Sampai-sampai, kekuatan suhu udara panas begini dapat berulang-ulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

Serta pada 20 Oktober ada tiga stasiun penilaian BMKG di Sulawesi yang mencatat suhu maksimum paling tinggi ialah Stasiun Meteorologi Hasanuddin (Makassar) 38,8 derajat celsius, diikuti Stasiun Klimatologi Maros 38,3 derajat celsius, dan Stasiun Meteorologi Sangia Ni Bandera 37,8 derajat celsius. Suhu itu merupakan catatan suhu paling tinggi dalam satu tahun terakhir, yang mana pada periode Oktober pada 2018 tertulis suhu maksimum mencapai 37 derajat celsius.

Banyak minum air putih

BMKG menyarankan, penduduk yang terimbas suhu udara panas ini untuk minum air putih yang cukup untuk menghindari dehidrasi, mengenakan pakaian yang melindungi kulit dari cahaya matahari jika beraktivitas di luar ruangan, dan waspada aktivitas yang bisa mengakibatkan kebakaran hutan dan area utamanya di wilayah-wilayah yang memiliki kekuatan tinggi karhutla.

Tidak hanya itu, BMKG pun meminta penduduk untuk waspada adanya angin kencang yang berpotensi terjadi di pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait