wartapenanews.com – Warga Palestina tak merasakan kedamaian di kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, saat momen Ramadhan. Mereka kembali diusik aparat pendudukan Israel bersenjata lengkap.
Setidaknya, sudah enam kali pasukan Zionis menyerang warga Palestina yang tak bersenjata di kompleks Masjid Al-Aqsa selama seminggu terakhir. Serangan antara lain terjadi pada Jumat, 15 April dan Jumat, 22 April.
Pada Jumat pekan lalu, insiden terjadi sejak Subuh hingga menjelang siang saat warga Palestina akan menggelar salat Jumat. Hari itu, bertepatan dengan Paskah yang dirayakan umat Yahudi dan Kristen. Alhasil, puluhan ribu orang dari ketiga agama berbondong-bondong ke Kota Tua Yerusalem.
Dalam serangan itu, 152 warga Palestina yang berada di Masjid Al-Aqsa terluka dan lebih dari 400 orang dibekuk polisi Israel. Sementara pada insiden 22 April, sebanyak 57 warga Palestina terluka.
Kompleks Al-Aqsa, yang terletak di atas dataran tinggi Kota Tua, dikenal oleh umat Islam sebagai al-Haram al-Sharif atau Tempat Suci. Masjid Al-Aqsa adalah situs suci ketiga umat Islam setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Arab Saudi.
Sementara bagi orang Yahudi mengenalnya sebagai Temple Mount. Kompleks ini adalah situs paling sensitif dalam konflik Israel-Palestina.
Diberitakan Reuters, polisi Israel mengatakan, pihaknya melakukan intervensi pada Jumat (22/4), ketika ratusan orang melemparkan batu dan kembang api dan mendekati Tembok Barat, tempat ibadah orang Yahudi sedang berlangsung.
Lemparan batu itu sebagai bentuk protes atas rencana kirab bendera provokatif kelompok ultranasionalis Yahudi di Masjid Al-Aqsa maupun atas serangan-serangan Israel pada masyarakat Palestina di area lainnya.
Penyebab ini yang juga melatarbelakangi insiden pada pekan lalu.
Mereka juga mengeklaim seorang polisi wanita terluka akibat lemparan batu dan sebuah pohon terbakar akibat kembang api. Pada pekan lalu, polisi Israel mengeklaim puluhan anggotanya terluka.
Sementara itu, saksi mata Reuters mengatakan, polisi Israel dengan pakaian antihuru-hara memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa setelah salat Subuh di pagi Ramadhan.
Polisi Israel menembakkan peluru karet dan granat kejut ke arah kerumunan massa, sementara massa membalasnya dengan melemparkan batu.
Direktur Masjid Al-Aqsa, Sheikh Omar Al-Kiswani, mengatakan, Polisi Israel juga menggunakan drone untuk menjatuhkan gas air mata.
Palestina menuduh Israel membatasi ibadah umat Islam di Al-Aqsa, sementara tidak terlalu membatasi pada kegiatan doa orang Yahudi di kompleks tersebut.
Video-video yang beredar menunjukkan pasukan Israel dengan kasar mengusir umat Islam yang beribadah di Masjid Al-Aqsa. Sebaliknya, mereka mengawal ketat umat Yahudi yang memasuki kawasan itu.
Namun Israel membantah hal tersebut dan menegaskan sudah menghentikan kunjungan orang Yahudi ke Kota Tua selama hari-hari terakhir Ramadhan, mulai Jumat (22/4). (mus)