4 July 2025 - 10:47 10:47
Search

Ini Penjelasan soal Dua Pasien Covid-19 di Jatim Meninggal usai Sembuh

WartaPenaNews, Jatim – Dua pasien positif Coronavirus Disease atau Covid-19 di Jawa Timur meninggal dunia setelah dinyatakan sembuh dan diizinkan pulang oleh pihak rumah sakit. Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jatim, Joni Wahyuadi, berpendapat bahwa kedua pasien sangat mungkin meninggal dunia karena penyakit bawaan, bukan disebabkan Covid-19.

Pasien sembuh yang meninggal itu ialah AZ (26 tahun), warga Randuagung, Kabupaten Lumajang. Ia meninggal dunia pada Jumat pagi, 17 April 2020, setelah dua hari sebelumnya dinyatakan sembuh dari Covid-19 oleh pihak rumah sakit dan diizinkan pulang. Ihwal kabar duka itu disampaikan Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati kepada wartawan.

Pasien sembuh kedua yang kemudian dikabarkan meninggal dunia ialah R, warga Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan, Madura. Ia merupakan pasien Covid-19 pertama di Bangkalan yang dirawat di RSUD Syamrabu Bangkalan dan sudah dinyatakan sembuh. Almarhum diizinkan pulang pada Jumat siang, 17 April 2020, namun dikabarkan meninggal pada Jumat malam.

Joni mengaku sudah mendengar informasi tentang pasien Covid-19 yang meninggal dunia beberapa hari setelah dinyatakan sembuh. “Pasien Covid ini indikasi perawatannya di rumah sakit bukan karena positif atau negatif, tapi karena kondisi klinisnya pasien,” katanya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat malam.

Penanganan awal seperti itu juga berlaku bagi pasien positif Covid-19 lainnya. “Jadi, ada pasien yang positif (Covid-19) sejak awal tapi tidak menunjukkan kondisi klinis yang perlu dirawat di rumah sakit, ya, di rumah (melakukan) isolasi mandiri. Jadi, yang dirawat di rumah sakit itu karena kondisi klinisnya,” ujar Direktur Utama RSUD dr Soetomo Surabaya itu.

Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Pangan, Panen Raya Terus Berlanjut di Sumsel

Untuk kasus di Lumajang, menurutnya, perlu diautopsi untuk menentukan apakah pasien meninggal karena Covid-19 atau bukan. Tapi itu tidak mungkin karena meninggal bukan karena hal tak wajar. “Tapi juga belum tentu karena Covid, karena sebagian besar pasien yang dirawat di RSUD Soetomo, yang berat, karena ada komorbid (penyakit penyerta)-nya,” ujar Joni.

Dalam beberapa kasus, kata Joni, pasien Covid-19 yang berat kebanyakan diikuti penyakit penyerta diabetes melitus. “Diabetes melitus ini tidak terasa, sehingga hati-hati kalau kita punya diabetes melitus karena mortalitas (kerawanan kematian)-nya besar sekali. Lalu (penyakit penyerta) jantung, hipertensi, dan infeksi,” tandasnya.

Lima penyakit penyerta itu yang banyak ditemukan pada pasien Covid-19 yang meninggal dunia. “Dalam catatan kami (kasus di Jatim), yang meninggal pure karena Covid-19 hanya dua (pasien). Sedangkan yang lain (meninggal) karena ada komorbid,” kata Joni.

Jumlah kasus positif Covid-19 di Jatim bertambah 8 kasus menjadi 522 pada Jumat, 17 April 2020. Dari jumlah itu, 379 pasien masih dirawat, 96 pasien dinyatakan sembuh dan pulang, dan 48 pasien meninggal dunia. Adapun jumlah pasien dalam pengawasan atau PDP sebanyak 1.826, masih diawasi 1.014. Adapun jumlah ODP sebanyak 15.942, tapi yang masih dipantau tersisa 7.278 orang. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait