8 May 2024 - 00:23 0:23

Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Bercak Merah pada Kulit

WartaPenaNews, Jakarta - Munculnya bercak merah pada kulit bisa menjadi tanda suatu masalah kesehatan. Untuk mengetahui penyakit apa saja yang memiliki gejala berupa bercak merah pada kulit beserta pengobatannya.

Dalam istilah medis, bercak merah pada kulit disebut sebagai plak kulit, yakni perubahan warna kulit menjadi merah dengan tekstur permukaan yang halus. Namun pada beberapa jenis bercak, permukaannya dapat teraba kasar. Bercak merah pada kulit juga bisa disertai dengan keluhan lain, seperti gatal, iritasi, dan perih.

Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit yang dapat menyebabkan penderitanya mengalami bercak merah pada kulit:

Dermatitis kontak

Dermatitis kontak adalah reaksi yang muncul ketika kulit bersentuhan dengan zat yang iritatif atau bahan yang dapat memicu alergi, seperti sabun, sampo, deterjen, perhiasan logam, debu, lateks, maupun produk kosmetik. Gejalanya bisa berupa bercak merah pada kulit, disertai kulit melepuh, gatal, dan perih.

Untuk meredakan gejalanya, hindari paparan zat penyebab iritasi atau alergi, dan jangan menggaruk area kulit yang mengalami keluhan. Anda juga bisa minum obat antihistamin atau mengoleskan krim kortikosteroid yang diresepkan oleh dokter.

Dermatitis atopik

Ini merupakan salah satu penyebab bercak merah pada kulit yang umum terjadi. Penyakit ini berkaitan dengan asma, dan umumnya diturunkan dari orang tua ke anak. Dermatitis atopik atau eksim muncul di leher, tubuh bagian atas, tangan, lipatan siku, pergelangan kaki, dan tungkai.

Faktor pemicu timbulnya gejala eksim antara lain adalah kulit kering, infeksi kulit, dan alergi. Faktor lingkungan, seperti cuaca, debu, bulu hewan, juga turut memicu timbulnya eksim.

Gejalanya dermatitis atopik meliputi gatal, bercak kemerahan, kulit bersisik, kulit terasa kasar dan tebal, serta munculnya benjolan kecil yang berisi cairan. Untuk menangani kondisi ini, biasanya dokter akan meresepkan krim kortikosteroid, obat antihistamin, obat antibiotik (jika terdapat infeksi kulit), dan pelembap (jika kulit kering).

Biduran

Bercak merah pada kulit akibat urtikaria atau biduran biasanya disertai bentol-bentol yang terasa gatal, perih, dan menyengat. Bercak bisa timbul di satu bagian tubuh atau menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti wajah, bibir, lidah, leher, dan telinga.

Faktor pemicu biduran antara lain adalah reaksi alergi, infeksi, udara panas atau dingin, stres, dan obat-obatan tertentu, seperti antibiotik dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).

Dalam banyak kasus, biduran tidak perlu diobati karena akan hilang sendiri dalam waktu 24 jam. Namun jika rasa gatal akibat biduran sangat mengganggu, Anda bisa mengonsumsi obat antihistamin untuk meredakannya. Pada biduran yang berat atau luas, diperlukan pengobatan dari dokter.

Pityriasis rosea

Penyakit pityriasis rosea ditandai dengan bercak kemerahan di kulit yang berbentuk oval, bersisik, dan sangat gatal, di bagian dada, punggung, perut, leher, lengan atas, atau paha. Di sekitar bercak oval tersebut akan muncul ruam-ruam kemerahan.

Sebelum tumbuh bercak, penderita dapat merasakan gejala awal berupa demam, penurunan nafsu makan, nyeri tenggorokan, nyeri sendi, serta sakit kepala.

Hingga saat ini, penyebab pityriasis rosea belum diketahui dengan pasti, namun diduga berkaitan dengan infeksi virus. Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa kelainan sistem kekebalan tubuh juga berkontribusi atas berkembangnya penyakit ini.

Pityriasis rosea umumnya dapat sembuh sendiri dalam waktu 6-8 minggu atau lebih. Meski begitu, ada obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengurangi gejalanya, antara lain krim pelembap, salep kortikosteroid untuk mengurangi peradangan, dan tablet antihistamin untuk meredakan gatal.

Kurap

Bercak merah pada kulit juga bisa menjadi gejala kurap. Dalam kasus ini, bercak merah dapat meluas dan melingkar seperti cincin, biasanya disertai dengan kulit terasa gatal, bersisik, dan kadang melepuh. Bercak pada kurap terlihat lebih merah di bagian tepi.

Kurap disebabkan oleh sejumlah jamur, seperti Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton. Penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung dengan penderita atau kontak dengan benda yang terkontaminasi jamur.(mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
6 May 2024 - 12:17
Rafah Diserang Israel, 19 Warga Gaza Tewas

WARTAPENANEWS.COM – Israel menyerang Rafah di selatan Gaza pada Minggu (5/5). Aksi Israel adalah tindakan balas dendam atas serangan roket sayap militer Hamas yang menewaskan tiga tentara IDF. Menurut pejabat

01
|
6 May 2024 - 11:14
Pagi Tadi, Gunung Semeru Kembali Erupsi

WARTAPENANEWS.COM – Gunung Semeru yang terletak di Lumajang "batuk" pagi ini, Senin (6/5). Gunung tersebut memuntahkan kolom abu setinggi 700 meter dari atas puncaknya. "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari

02
|
6 May 2024 - 10:16
Ada Tumpahan Oli, Jalan Juanda Depok Macet Parah

WARTAPENANEWS.COM – Jalan Juanda dari arah Cisalak ke arah Margonda, Depok, macet parah tadi pagi, Senin (6/5) sekitar pukul 08.00 WIB. Ada tumpahan oli jalan dekat Pesona Square Mal. Pantauan

03