28 March 2024 - 20:23 20:23

Ini Penyebab Longsor di Lebak

WartaPenaNews, Jakarta – Kepala Bidang Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardy, mengungkapkan banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang enam kecamatan di Kabupaten Lebak, Banten, bukan dikarenakan oleh Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI).

Menurutnya, bencana itu lebih dikarenakan melupanya hulu Sungai Cibeurang yang berada di wilayah Kabupaten Bogor yang berbatasan langsung ke Kabupaten Lebak.

“Banjir bandang ini bukan PETI penyebab utama, tapi memang kapasitas air yang sangat tinggi, hujan yang sangat besar dari sumber hulu sungai arah Bogor itu intensitas tinggi itu yang mengakibatkan bencana itu,” kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardi, saat dikonfirmasi, Selasa, 21 Januari 2020.

Meski demikian dia mengatakan, kepastian penyebab banjir baru bisa terungkap dalam persidangan dan ada keputusan tetap di pengadilan.

“(Penyebab pasti) ya belum diketahui, karena belum ada penuntutan ke pengadilan, karena masih proses penyelidikan dan penyidikan. Belum ada yang pasti, yang pasti itu di tahap persidangan. Sekarang masih tahap dugaan,” terangnya.

Edy mengatakan bahwa hingga saat ini tim Satgas PETI baru memeriksa 12 saksi. Sebanyak delapan orang dari gurandil atau pekerja di PETI dan pengawasnya. Sedangkan empat lainnya dari saksi ahli. Namun para bos atau pemilik tambang tanpa izin belum ada satu pun yang dimintai keterangan oleh pihak Kepolisian.

Bahkan saat penelusuran ke sejumlah rumah yang diduga pemilik tambang emas beberapa hari lalu, para bos tersebut tidak berada di rumahnya. Terlebih, saat pihak Kepolisian merazia gulundung atau mesin pengolah biji emas menjadi emas murni, tidak lagi ditemukan adanya aktivitas. Tenda biru itu sudah ditinggalkan pemiliknya.

“(Pemilik tambang) ya nanti akan dipanggil. Pada saat kemarin dilakukan penyisiran, penertiban itu (gurandil dan bandar emas) tidak ada di tempat. Tentu kan keterangan, informasi yang kita gali dari bawah dulu, dari pekerjanya, dari pengawasnya, dari saksi ahlinya, begitu. Nanti tetap akan diperiksa pengusahanya, pemiliknya, pemodalnya, gitu loh,” jelasnya.

Hingga kini, Polres Bogor telah menangkap dua bos emas, sedangkan Polda Banten belum sama sekali menangkap bandarnya. Edy berkilah bahwa pola penanganan dan persoalannya berbeda sehingga tidak bisa disamaratakan.

“Kalau Bogor menangkap ya itu biar, kan punya tanggung jawab masing-masing dengan konstruksi yang berbeda. Enggak ada yang lama, enggak ada kendala. Proses (penyelidikan dan penyidikan) ini kan harus dilewati secara bertahap,” ucapnya.

Sebelumnya, pada Selasa, 7 Desember 2020 lalu, Presiden Jokowi meninjau dan memberikan bantuan kepada korban banjir di Kabupaten Lebak. Dia mengatakan bahwa penyebab banjir bandang dan tanah longsor disebabkan oleh perambahan hutan dan pertambangan emas ilegal. Dia pun sudah memerintahkan agar pertambangan tersebut ditutup. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
28 March 2024 - 12:19
Libur Paskah 29 Maret, Dishub DKI Ganjil Genap Ditiadakan

WARTAPENANEWS.COM - Dinas Perhubungan [Dishub] DKI Jakarta meniadakan aturan ganjil genap saat libur Paskah pada Jumat, 29 Maret 2024. Hal ini disampaikan Dishub DKI melalui akun X yang dilihat  pada

01
|
28 March 2024 - 11:18
Massa Demo di Patung Kuda, Tuntut Prabowo-Gibran Didiskualifikasi

WARTAPENANEWS.COM - Sekelompok massa menggelar aksi unjuk rasa di Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (28/3/2024). Mereka menuntut hakim Mahkamah Konstitusi (MK) mendiskualifikasi pasangan calon (paslon) capres-cawapres 02, Prabowo Subianto-Gibran

02
|
28 March 2024 - 10:12
Lebaran 2024, Jumlah Pemudik Pesawat Diprediksi 7,9 Juta Orang

WARTAPENANEWS.COM -  PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney memprediksi peningkatan jumlah penumpang pesawat pada Angkutan Mudik Lebaran 2024. Diperkirakan mencapai 7,9 juta orang. Angka itu akumulasi dari penumpang yang

03