5 May 2024 - 14:22 14:22

Ini yang Bikin Erdogan Marah terhadap Prancis

WartaPenaNews, Jakarta – Sebuah fakta baru terungkap dalam konflik maritim yang terjadi di Laut Mediterinia timur. Ternyata ada pihak ketiga yang sangat menginginkan pecah perang antara Turki dengan Yunani. Siapakah dia?

Kemunculan pihak ketiga yang berusaha memancing Turki dan Yunani berperang itu diungkapkan Panglima Turki yang kini menjabat Menteri Pertahanan, Jenderal Hulusi Akar.

Dalam siaran resminya pada Senin 14 September 2020, Jenderal Akar mengungkapkan, pihak ketiga itu adalah Presiden Emmanuel Macron

Menurut Jenderal Akar, Emmanuel Macron terus memprovokasi dan mengarahkan Yunani untuk segera angkat senjata menggempur Turki. Bahkan, Prancis mengirim pasukan secara rahasia dalam sebuah latihan perang yang digelar Yunani.

“Ada provokasi terutama di bawah kepemimpinan Macron. Setiap kali Yunani diprovokasi, diarahkan, didorong untuk mengangkat senjata, dan dikirim ke beberapa latihan yang tidak direncanakan,” kata Jenderal Akar.

Dan karena alasan inilah ternyata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan marah dan menyatakan siap perang.

Sebelum fakta ini diungkapkan, Jenderal Akar telah beberapa kali mengultimatum Prancis dan negara manapun yang berniat bersekutu dengan Yunani untuk memerangi Turki.

“Ada orang yang datang dari ribuan kilometer dan mencoba menggertak, membuat klaim, untuk bertindak sebagai malaikat pelindung. Ini tidak bisa diterima. Mereka datang dan pergi saat mereka datang,” katanya dalam siaran resmi Kementerian Pertahanan Turki pada Jumat 4 September 2020.

Ancaman Jenderal Akar ini sepertinya bukan bualan belaka, terbuka Turki memang telah menyiapkan Pusat Operasi Udara Terpadu. Tempat ini merupakan pusat komando tempur dan pusat pemantauan keamanan seluruh wilayah Turki termasuk perairan Laut Mediterania timur.

Bahkan, Jenderal Akar telah mengumpulkan semua panglima perang semua angkatan di tempati itu. Mulai dari Kepala Staf Umum, Jenderal Yasar Guler; Panglima Angkatan Darat, Jenderal Umit Dundar; Komandan Angkatan Laut, Laksamana Adnan Ozbal; dan Komandan Angkatan Udara, Jenderal Hasan Kucukakyuz.

Akar mengatakan, Prancis sama sekali tidak punya urusan dengan Turki dan Yunani. Dan Prancis harus tahu diri, sebab Prancis bukan negara yang ditunjuk Uni Eropa untuk menuntaskan sengketa Laut Mediterania timur.

Baginya kehadiran Prancis dalam sengketa itu cuma sebagai pihak yang menebar ancaman tak berdasar kepada Turki, dengan mendukung Yunani dalam mempertahankan kesalahan terkait batas wilayah maritim di Mediterania.

Untuk diketahui, sebelumnya Prancis menebar ancaman kepada Turki terkait sengketa di Laut Mediterania timur. Prancis mendadak berencana mengerahkan armada perang laut besar-besaran ke perairan tersebut untuk mendukung militer Yunani.

Tak tanggung-tanggung, Prancis berencana mengirimkan kapal induk nuklir andalannya, Charles de Gaulle dan serombongan kapal perang lainnya lengkap dengan jet-jet tempur dan helikopter serbu.

Kapal induk bertenaga nuklir terbesar di Eropa Barat itu disebutkan akan diberangkatkan dari Pelabuhan Toulon. Digambarkan rombongan pasukan militer Prancis itu bergerak dalam posisi siap tempur. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
4 May 2024 - 12:14
Mal Rabinza di Lebak Hangus Terbakar

WARTAPENANEWS.COM – Kebakaran hebat terjadi di Mal Rangkasbitung Indah Plaza (Rabinza), Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada Sabtu (4/5/2024) dini hari. Informasi diperoleh, peristiwa itu terjadi pukul 00.25 WIB.

01
|
4 May 2024 - 11:13
Mayat Pria Ditemukan Tanpa Busana di Perumahan Sukabumi

WARTAPENANEWS.COM – Warga di Perumahan Frinanda, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, digegerkan dengan penemuan mayat pria dalam kondisi telanjang. Kejadian tragis tersebut terjadi di rumah blok B1 Nomor 1

02
|
4 May 2024 - 10:06
Exit Tol Jagorawi Arah Puncak Macet, Contraflow Diberlakukan di KM 44

WARTAPENANEWS.COM – Kemacetan terjadi di exit Tol Jagorawi arah Puncak pagi ini, Sabtu (4/5). Ini disebabkan wisatawan yang akan berlibur ke kawasan Puncak pada weekend. Informasi dari Jasa Marga, kemacetan

03