21 May 2024 - 19:37 19:37

Ini yang Bikin Minyak Dunia Naik

wartapenanews.com -  Harga minyak naik pada perdagangan Senin waktu setempat atau Selasa (5/7/2022) pagi WIB. Sebab, pasar minyak khawatir akan pasokan akibat produksi OPEC yang lebih rendah. Kondisi itu diperparah oleh kerusuhan di Libya dan sanksi terhadap Rusia. Semua itu melebihi kekhawatiran resesi global yang melemahkan permintaan.

Inflasi zona euro mencapai rekor tertinggi lagi pada bulan Juni, memperkuat kasus kenaikan suku bunga Bank Sentral Eropa yang cepat, sementara sentimen konsumen AS mencapai rekor terendah.

Minyak mentah Brent naik 2,26 dolar AS atau 2,0 persen menjadi diperdagangkan di 113,89 dolar AS per barel pada pukul 16.48 GMT setelah jatuh lebih dari satu dolar AS di awal perdagangan. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 2,20 dolar AS atau 2,0 persen menjadi diperdagangkan di 110,63 dolar AS, dalam volume tipis karena liburan Hari Kemerdekaan AS.

Survei Reuters menyebutkan bahwa Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) melewatkan target untuk meningkatkan produksi pada bulan Juni.

Anggota OPEC Libya, pihak berwenang menyatakan force majeure di pelabuhan Es Sidr dan Ras Lanuf serta ladang minyak El Feel, pada hari Kamis (30/6) mengatakan bahwa produksi minyak turun 865.000 barel per hari (bph).

Sementara itu, perusahaan minyak milik negara Petroecuador menyebutkan produksi Ekuador telah dilanda kerusuhan lebih dari 2 minggu yang menyebabkan negara itu kehilangan hampir 2.000.000 barel produksi.
​​​​​
Menambah kesengsaraan pasokan, pemogokan minggu ini di Norwegia dapat memotong pasokan dari produsen minyak terbesar Eropa Barat dan mengurangi produksi minyak secara keseluruhan sekitar 8,0 persen.

“Latar belakang pemadaman pasokan yang meningkat ini bertabrakan dengan kemungkinan kekurangan kapasitas produksi cadangan di antara produsen minyak Timur Tengah,” kata Stephen Brennock dari pialang minyak PVM, merujuk pada kemampuan terbatas produsen untuk memompa lebih banyak minyak.

Ia melanjutkan, “Dan tanpa produksi minyak baru yang segera mencapai pasar, harga akan dipaksa lebih tinggi.”

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada hari Senin (4/7) meminta kelompok produsen OPEC+ untuk memproduksi lebih banyak minyak untuk mengatasi krisis biaya hidup.

Minyak mentah Brent pada tahun ini telah mendekati untuk mencapai rekor tertinggi 2008 sebesar 147 dolar AS per barel setelah invasi Rusia ke Ukraina menambah kekhawatiran pasokan.

Melonjaknya harga energi di balik larangan minyak Rusia dan berkurangnya pasokan gas telah mendorong inflasi ke level tertinggi selama beberapa dekade di beberapa negara dan memicu kekhawatiran resesi. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
21 May 2024 - 12:39
Presiden Iran Ebrahim Raisi Akan Dimakamkan di Kota Mashhad

WARTAPENANEWS.COM – Meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Rais dalam kecelakaan helikopter di Azerbaijan Timur menyisakan duka bagi masyarakat Iran. Prosesi upacara pemakaman terhadap Raisi akan digelar dari Selasa sampai Kamis pekan

01
|
21 May 2024 - 12:19
Gempa Berkekuatan 5,3 Magnitudo Guncang Malang Getarannya Terasa hingga Jember

WARTAPENANEWS.COM – Gempa berkekuatan 5,3 magnitudo mengguncang Kab. Malang, Jawa Timur, Selasa (21/5). Gempa terjadi sekitar pukul 02.42 WIB. BMKG menginformasikan, gempa berpusat di 127 km Tenggara Kab. Malang tepatnya

02
|
21 May 2024 - 11:36
Ini Penyebab Tabrakan Beruntun di Tol Jagorawi

WARTAPENANEWS.COM – Terjadi tabrakan beruntun di Tol Jagorawi arah Jakarta, Selasa pagi (21/5). Setidaknya tiga mobil terlibat, dua di antaranya adalah Toyota Calya/Daihatsu Sigra. Kecelakaan tersebut viral di media sosial

03