21 April 2025 - 17:28 17:28
Search

Ini yang Buat Acer Indonesia Dukung Peningkatan Literasi Digital Pendidikan Masa Depan melalui Acer Edu Tech 2023

Presiden Direktur Acer Indonesia, Herbet Ang bersama Purwosusilo, Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan para praktisi pendidikan, Prof Tian Belawati, President International Council for Open and Distance Education (ICDE) Periode 2012-2015 dan Rektor Universitas Terbuka Periode 2009-2017 dan Prof Bedjo Sujanto, Guru Besar Indonesia dan Rektor Universitas Negeri Jakarta Periode 2004-2014 usai Seminar pendidikan bertajuk 'Penerapan Literasi Digital untuk Pendidikan Masa Depan', di Kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Senin (15/5) siang. Foto: Joesvicar Iqbal/ipol.id

IPOL.ID – Di era revolusi industri 4.0 perkembangan di bidang teknologi internet sangat luar biasa pesatnya. Sehingga penerapan literasi digital diperlukan terutama di bidang pendidikan masa depan di sekolah di Indonesia.

Dalam hal ini, Acer konsern dengan dunia pendidikan terus berkontribusi memajukan dunia pendidikan di tanah air. Momen kali ini, Acer Indonesia menggelar Acer Edu Tech 2023 pada Senin (15/5), seminar pendidikan berisi panduan dan solusi dari pakar pendidikan. Guna membantu mendorong kemajuan lembaga pendidikan dalam menghadapi tantangan penerapan literasi digital pendidikan di sekolah.

Seperti diketahui literasi digital atau kemelekan digital (melek digital) adalah pengetahuan dan kecakapan menggunakan media digital, alat-alat komunikasi atau jaringan dalam menemukan.

Kemudian mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum sesuai dengan kegunaannya dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.

Seminar pendidikan bertajuk “Penerapan Literasi Digital untuk Pendidikan Masa Depan”, menghadirkan para praktisi pendidikan yakni Prof Ir Tian Belawati, President International Council for Open and Distance Education (ICDE) Periode 2012-2015 dan Rektor Universitas Terbuka Periode 2009-2017 dan Prof Dr Bedjo Sujanto, Guru Besar Indonesia dan Rektor Universitas Negeri Jakarta Periode 2004-2014.

Para praktisi pendidikan berbagi wawasan dan pengalaman terbaru mereka mengenai Tantangan Penerapan Literasi Digital untuk Pendidikan Masa Depan, Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Kemajuan Pendidikan dan Pembelajaran, dan Ekosistem Pendidikan yang Modern serta Visioner.

Presiden Direktur Acer Indonesia, Herbet Ang mengatakan, Acer Indonesia terus berkomitmen menjadi bagian dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia.

“Penyelenggaraan Acer Edu Tech kali ini merupakan upaya nyata, diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas sekolah melalui pemanfaatan teknologi digital di tengah arus globalisasi,” kata Herbet Ang pada wartawan di Kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Senin (15/5) siang.

Acer Indonesia percaya bahwa teknologi digital bisa membuka akses informasi di tengah persaingan kualitas sumber daya manusia (SDM) semakin besar sebagai langkah awal. “Langkah dalam mempersiapkan generasi masa depan menghadapi tantangan global semakin kompleks,” tutur Herbet.

Acer berharap Acer Edu Tech 2023 dapat membantu memberikan panduan terkini bagi pengelola sekolah, lembaga atau yayasan pendidikan dan pemangku kepentingan mengoptimalisasi penerapan literasi digital berdampak positif bagi dunia pendidikan.

Dalam kesempatan itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Syaefullah Hidayat mengatakan, mewakili dunia pendidikan, dia memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Acer Indonesia atas terselenggaranya Acer Edu Tech 2023.

“Tak hanya dukungan dari pemerintah, aksi nyata yang dilakukan sejumlah pihak seperti kegiatan pada hari ini merupakan langkah tepat dan dapat memberi manfaat besar bagi penggunaan teknologi di bidang pendidikan,” ujar Syaefullah.

Menurutnya, isu teknologi dalam bidang pendidikan hari ini menjadi sangat penting. Penerapan literasi digital semakin penting di tengah arus informasi yang luas.

“Melalui agenda ini, kami percaya bahwa perlu ada kolaborasi antara teknologi dengan peningkatan kualitas ekosistem pendidikan agar hasil pembelajaran semakin baik dan menciptakan anak didik yang sangat berkualitas,” katanya.

Sementara, Prof Bedjo mengungkapkan, literasi digital ke depan akan mendominasi di dunia pendidikan, diakses sesuai perintah guru. Namun, di lapangan anak-anak lebih banyak mainnya dari pada belajar. Karena sekolah terwakili dengan gadget.

“Anak tinggal mendownload materi yang diberikan sudah bisa. Sisi materi belajar yang diberikan pun tidak masalah,” ungkap Bedjo.

Lebih jauh, disampaikannya, jika pelajar anak-anak belajar setiap hari di rumah, perkuliahan di kampus tidak ada, lalu bangunan megah itu untuk apa. Metode belajar dan semua yang tercantum. Pada gadget pintar, semua diskusi ada di situ artinya dipermudah oleh teknologi.

Namun ada hal bahwa kehidupan manusia tidak bisa tergantikan oleh teknologi. Tetapi bagaimana membentuk manusia yang humanis. Bagaimana perangkat lunak bisa menjadi instrumen membangun karakter, dan kepribadian seseorang.

“Kita akan mengalami perubahan luar biasa dan kita harus siap untuk itu,” imbuhnya.

Menurutnya, ke depan proses belajar anak-anak penerus bangsa harus terawasi orang dewasa/orang tua. “Yang perlu kita pikirkan, jika mengambil karya orang dalam etika apakah boleh, musti diberi izin. Jika mengambil mencuri namanya. Maka ada tata cara dan etika yang harus dipatuhi penggunanya. Maka itu plagiasi, agar tidak jadi plagiator maka sepanjang etika itu dipenuhi tidak masalah,” imbuhnya.

“Yang tidak boleh itu mengambil (karya orang lain) tidak bilang. Artinya kita harus membimbing dan menanamkan kepada generasi muda. Jika tidak diingatkan soal itu mereka tidak akan mengerti. Mengambil karya orang lain di dunia maya harus sesuai izin. Etika, aturan tetap dijalankan”.

Perlu diinformasikan, pada penyelenggaraan Acer Edu Tech 2023, Acer Indonesia bekerja sama dengan Badan Musyawarah Perguruan Swasta Provinsi DKI Jakarta. Didukung oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Yayasan Karakter Pancasila, dan Pusat Kajian Pendidikan dan Budaya Dewantara, serta sejumlah lembaga pendidikan di Indonesia lainnya. (Joesvicar Iqbal/msb)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait