8 June 2025 - 17:22 17:22
Search

Instagram Medsos Terburuk bagi Kesehatan Mental

WartaPenaNews, Jakarta – Kecanduan Gadget bisa berdampak pada kondisi fisik dan mental, terutama bagi anak-anak. Mudahnya mendapat akses teknologi dan internet membuat mereka kecanduan gadget hingga sampai mengalami masalah mental. Penelitian Royal Society for Public Health di Inggris meneliti 1.500 orang dengan usia 14-24 tahun untuk melihat media sosial membuat mereka merasa lebih tenang. Beberapa platform media sosial yang dijadikan tolak ukur adalah Instagram, Facebook, YouTube, Twitter dan Snapchat.

Dari hasil tersebut mereka mempelajari apa yang dirasakan responden melalui gambar atau foto di medsos tersebut dan dampaknya pada kesehatan mental. Berdasarkan penelitian tersebut, Instagram dinilai paling buruk bagi kesehatan mental disusul Snapchat di peringkat kedua. pihak peneliti menginginkan adanya tindakan dari pemerintah dan perusahaan penyedia aplikasi untuk mengkampanyekan bijak menggunakan medsos sambil memitigasi potensi negatif yang bisa timbul dari platform tersebut.

Hal tersebut juga terjadi di Indonesia, salah satu rumah sakit jiwa di Jawa Barat melaporkan mereka menangani ratusan pasien anak-anak berusia 7-15 tahun yang mengalami gangguan kecanduan ponsel. Dalam sebulan mereka bisa menangani 11 hingga 12 anak dan jumlahnya semakin bertambah setiap tahun. Ada yang menonton youtube seharian dan ada yang bermain game, anak-anak itu lebih mementingkan Hp-nya ketimbang melakukan hal positif lainnya sehingga muncul gejala psikologis.

Kecanduan Game Masuk Daftar WHO

Dari hasil analisis dilakukan yang dilansir oleh Poker Online, beberapa pasien bisa bermain game lebih dari 6 jam perharinya. Jika tidak bermain game, mereka akan merasa cemas. Kecanduan game saat ini sudah masuk dalam klasifikasi gangguan mental oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Gaming disorder adalah perilaku bermain game yang terus menerus atau berulang di mana seseorang kehilangan kendali atas perilaku bermain mereka. Orang yang sudah kecanduan akan lebih mempriotaskan game daripada aktivitas atau kewajibannya meski ada konsekuensi negatif seperti gangguan pada tubuh, hubungan keluarga, kehidupan sosial, dan pekerjaan. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait