WartaPenaNews, Jakarta – Direktur Indonesian Public Institute, Karyono Wibowo mengatakan, penyelenggaraan Pemilu 2019 masih banyak menyisakan masalah. Dia mengatakan ada ribuan pelanggaran Pemilu yang dilaporkan ke Bawaslu.
Disebutkan Karyono, hoaks juga cukup meningkat. Mengutip data dari Kominfo, ada 771 konten hoaks dan dari angka itu ada 181 konten hoaks yang terkait dengan hoaks politik. Karyono juga mengutip data PoliticaWafe dan Masyarakat Anti Fitnah (MAFINDO). Menurutnya, kalau dilihat dari trennya, hoaks tidak akan berhenti sampai pada Pemilu 2019 ini.
“Apalagi saya melihat gejala hoaks sudah menjadi industri,” kata Karyono sambari mencontohkan kasus Saracen pada diskusi publik bertajuk “Prediksi Dinamika Pemilu Serentak 2019 Dalam Perspektif Sosial Politik Dan Keamanan” di Upnormal, Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (9/4/2019).
Selain hoaks, Karyono juga menyoroti beberapa peristiwa lainnya yang menjadi acaman dalam Pemilu. Dia menyebut adanya pembakaran sepeda motor dan mobil. Peristiwa pembakaran ini diketahui Karyono tejadi di Solo, Temanggung (Jawa Tengah) dan Jawa Timur.
“Kenapa terjadi di Jateng dan Jatim karena itu merupakan basis kandidat Capres terentu. Peristiwa tersebut tidak berdiri sendiri tapi memiliki korelasi kuat dengan agenda Pemilu,” katanya.
Lebih lanjut, Karyono juga menyoroti hasil Pemilu Amerika Serikat yang dimenangkan Donald Trump. Oleh banyak kalangan, kata Karyono, kemenangan Trump dari Hillary Clinten pada Pemilu Amerika karena mempratikkan propaganda ala Rusia. Proganda ala Rusia ini kemudian dianggap berlanjut di Brazil.
“Kalau nanti di Indonesia dipraktikkan dan berhasil maka akan jadi rule model. Itu menjadi ancaman demokrasi dan peradaban,” tukas dia. (rob)