WARTAPENANEWS.COM – Perdana Menteri (PM) Inggris Sir Keir Starmer telah mendesak Iran untuk menahan diri tidak menyerang Israel. Hal ini diungkapkan Starmer selama panggilan telepon dengan Presiden baru Iran Masoud Pezeshkian. Downing Street menyatakan Starmer mengatakan ke Pezeshkian bahwa ada risiko serius salah perhitungan dan sekarang adalah saatnya untuk pertimbangan yang tenang serta hati-hati.
Ini adalah hubungan telepon pertama kalinya antara PM Inggris dan Presiden Iran sejak Maret 2021 ketika mantan pemimpin Inggris Boris Johnson berbicara dengan Hassan Rouhani.
Berita tentang diskusi selama 30 menit itu muncul saat Inggris mengeluarkan pernyataan bersama dengan Amerika Serikat (AS), Prancis, Italia, dan Jerman yang mendesak Iran untuk mengakhiri ancamannya untuk menyerang Israel.
Mereka meminta Iran untuk menghentikan ancamannya yang sedang berlangsung untuk melakukan serangan militer terhadap Israel dan membahas konsekuensi serius bagi keamanan regional jika serangan semacam itu terjadi.
Para pemimpin, yang berbicara bersama melalui telepon, juga menyatakan dukungan mereka untuk mempertahankan Israel dari agresi Iran dan terhadap serangan oleh kelompok teroris yang didukung Iran.
Kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Timur Tengah telah meningkat menyusul pembunuhan baru-baru ini terhadap para pemimpin senior Hizbullah dan Hamas.
Pada Minggu (11/8/2024), AS mengonfirmasi telah mengirim kapal selam rudal berpemandu ke kawasan itu sebagai tanggapan atas kekhawatiran ini. Kapal selam itu dapat membawa hingga 154 rudal jelajah Tomahawk, yang digunakan untuk menyerang target darat.
AS juga telah memerintahkan kelompok penyerang kapal induk USS Abraham Lincoln, yang membawa jet tempur F-35C, untuk mempercepat perjalanannya ke sana. Kapal itu sudah dalam perjalanan untuk menggantikan kapal AS lainnya di kawasan itu. (mus)