4 May 2024 - 21:21 21:21

Isu Corona Tidak Pengaruh di Sektor Perdagangan Berjangka Komoditi

WartaPenaNews, Jakarta – Issue tentang Virus Convid 19 atau Virus corona, dalam beberapa bulan terakhir cukup menyita perhatian dunia. Virus yang berawal dari dataran China ini, kini telah masuk ke beberapa negara, dan bahkan beberapa negara telah menutup pintu masuknya dari para pendatang. Saat ini, lebih dari setengajh dari seluruh negara didunia sudah mengkonformasi adanya virus ini di negaranya.

Center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University (JHU) merilis data, bahwa jumlah kasus secara global sebanyak 125.851 orang terinfeksi, dengan jumlah kematian sebanyak 4.615 dan total mereka yang sembuh adalah sebanyak 67.003.  Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun pada tanggal 11 Maret 2020 telah menetapkan Convid 19 atau Virus corona menjadi Pendemi.

Imbas dari Convid 19 tidak hanya ke masalah kesehatan. Sektor ekonomi dalam negeri pun harus bersiap-siap mengalami penurunan akibat dari virus yang dinilai mampu menurunkan daya tahan tubuh manusia ini. Dari perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun melorot bahkan sempat disuspend. Nilai mata uang rupiah juga tercatat melemah bahkan tembus diatas Rp. 15.000,- per 1 USD.

Disisi lain, Bank Indonesia kemungkinan juga akan melakukan koreksi atas pertumbuhan ekonomi tahun 2020, dimana sebelumnya pertumbuhan ekonomi diperkirakan ada di  5,0-5,4 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Namun demikian, ditengah situasi ekonomi yang belum sepenuhnya baik, para pelaku sektor perdagangan berjangka komoditi justru masih memberikan optimismenya di tahun 2020.

Baca Juga: PPATK Pastikan Operasional Tetap Berjalan Meski WFH

Data volume transaksi di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ)  sepanjang tahun 2019  dan didaftarkan di PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) menyebutkan,  di sektor perdagangan berjangka komoditi (PBK) rata-rata transaksi harian mencapai  30.552 lot (exclude Single Stock). Transaksi trersebut  meliputi Komoditi SPA sebesar 63,80%, Index 7,83%, Currrency 9,63%, Primer 18,41%, dan Single Stock 0,32%. Dari sektor pasar fisik komoditas, untuk transaksi timah murni batangan mencatatkan  Volume transaksi 5.436 lot. Sedangkan untuk Gula Kristal Rafinasi, Volume transaksi selama tahun 2019 mencapai 19.429 lot.

Sedangkan dalam 2 bulan pertama di tahun 2020, rata-rata transaksi harian mencapai 40.286,4 lot (exclude Single Stock). Transaksi trersebut meliputi Komoditi SPA sebesar 69.41%, Index 8.05%, Currrency 7.42%, Primer 15.01% dan Single Stock 0.03%. Dari sektor pasar fisik komoditas, untuk transaksi timah murni batangan mencatatkan Volume transaksi 2,939 lot.

Stephanus Paulus Lumintang, Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta mengatakan, “Kami masih optimis. Covid-19 menambah ketidakpastian dalam investasi dan perdagangan, akibatnya harga komoditi bergejolak semakin lebar. Ada yang turun tajam, ada yang naik tajam. Hal ini membuka peluang buat hedger dan spekulator untuk memanfaatkan produk-produk berjangka kami. Ini bisa dilihat dalam volume rata-rata harian selama dua bulan pertama yang sangat meningkat dibanding tahun sebelumnya. Dan kami masih yakin, tahun 2020 akan ada pertumbuhan sebesar 15% dibandingkan tahun 2019”.

Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) mengatakan, “Secara nasional, mungkin issue Corona akan memberikan pengaruh. Tapi dari sektor perdagangan berjangka komoditi, kami melihat bahwa persoalan Corona tidak akan mengganggu terlalu jauh teradap kinerja perdagangan berjangka komoditi. Data perdagangan yang terlihat positif dan terus mengalami pertumbuhan. Dengan peran serta semua stakeholder, kami masih optimis, pertumbuhan di perdagangan berjangka komoditi ditahun 2020 bisa lebih dari 15 % dibandingkan tahun 2015”

PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), yang berperan sebagai lembaga kliring dan penjaminan traksaksi di perdagangan berjangka komoditi, terus melakukan langkah untuk meningkatkan pertumbuhan di sektor perdagangan berjangka komoditi ini.

Fajar Wibhiyadi menambahkan, “Di tahun 2020, selain di trasaksi perdagangan berjangka komoditi, sektor pasar fisik kami proyeksikan juga akan tumbuh. Masuknya komoditas Timah batangan  di pasar fisik, diperkirakan juga akan menggairahkan perdagangan di bursa komoditi” (cim)

 

 

 

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
4 May 2024 - 12:14
Mal Rabinza di Lebak Hangus Terbakar

WARTAPENANEWS.COM – Kebakaran hebat terjadi di Mal Rangkasbitung Indah Plaza (Rabinza), Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada Sabtu (4/5/2024) dini hari. Informasi diperoleh, peristiwa itu terjadi pukul 00.25 WIB.

01
|
4 May 2024 - 11:13
Mayat Pria Ditemukan Tanpa Busana di Perumahan Sukabumi

WARTAPENANEWS.COM – Warga di Perumahan Frinanda, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, digegerkan dengan penemuan mayat pria dalam kondisi telanjang. Kejadian tragis tersebut terjadi di rumah blok B1 Nomor 1

02
|
4 May 2024 - 10:06
Exit Tol Jagorawi Arah Puncak Macet, Contraflow Diberlakukan di KM 44

WARTAPENANEWS.COM – Kemacetan terjadi di exit Tol Jagorawi arah Puncak pagi ini, Sabtu (4/5). Ini disebabkan wisatawan yang akan berlibur ke kawasan Puncak pada weekend. Informasi dari Jasa Marga, kemacetan

03