wartapenanews.com – Pelatih timnas sepak bola Indonesia, Shin Tae-yong, menahan para pemainnya larut dalam euforia usai mengalahkan Kuwait pada laga pembuka Grup A kualifikasi Piala Asia 2023, Rabu (8/6/2022). Kemenangan bersejarah itu belum bisa memastikan Indonesia memenuhi target lolos ke babak utama Piala Asia.
Indonesia akan menghadapi Yordania, Minggu (12/6/2022) pukul 02.15 WIB, di Stadion Internasional Jaber Al-Ahmad, Kuwait. Yordania adalah tim terkuat sekaligus yang paling diunggulkan memuncaki Grup A dan meraih tiket langsung ke babak utama Piala Asia 2023.
Jika membandingkan peringkat FIFA terkini, tim berjuluk ‘The Chivalrous,’ itu menempati peringkat ke-91 dunia atau ke-14 Asia, sementara Indonesia berada di peringkat ke-159.
Sepanjang 2022, Yordania telah menjalani empat laga dengan meraup tiga kemenangan dan hanya sekali kalah, yaitu versus Australia. Adapun tiga hasil positif itu diraih atas Selandia Baru, India, dan Nepal.
Kerja keras tim
Menyadari kekuatan sang calon lawan yang menembus perempat final Piala Arab 2021 itu, Shin mengingatkan timnya agar terus meningkatkan kerja keras.
Pelatih asal Korea Selatan itu optimistis timnya melanjutkan performa terbaik demi memelihara asa tampil di Piala Asia.
â€Kunci utama adalah kerja keras dari semua pemain. Itu yang kami butuhkan untuk meraih poin penting di dua laga tersisa,†kata Shin dalam konferensi pers, Jumat (10/6/2022).
Frasa kerja keras berkali-kali Shin sampaikan sejak Indonesia mengalahkan Kuwait, 2-1, Rabu lalu.
Ia menyebut frasa itu pada konferensi pers seusai laga, lalu saat mengunggah fotonya bersama skuad tim Garuda dengan latar belakang ratusan suporter di akun Instagram-nya, Kamis (9/6/2022).
Unggahannya di media sosial itu hanya berselang sekitar setengah jam dari publikasi artikel opini di situs resmi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang menyebut kemenangan atas Kuwait adalah hasil kinerja Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan. Artikel itu menjadi viral dan disorot negatif di jagat maya.
Statistik lawan Yordania
Dalam empat pertemuan sebelumnya, Indonesia selalu menelan kekalahan dari â€Al-Nashami†sejak pertama kali berjumpa pada 2004 di Amman, Yordania.
La Grande Indonesia, kelompok suporter timnas Indonesia, mengunggah kampanye bertajuk â€Stop Video Call, Jangan Ganggu†di media sosial.
Unggahan itu, kata Ilham Sukrai Harahap dari Divisi Komunikasi La Grande Indonesia, adalah pengingat ke PSSI agar menahan diri dari berbagai respons yang tidak perlu. Hal itu memilki anggapan bisa mengganggu konsentrasi para pemain yang kini masih berjuang di Kuwait.
â€Biarkan para pemain dan staf (pelatih) fokus di dua laga tersisa. Akan jadi bumerang bagi tim jika ada euforia yang berlebihan. Ingat, kita baru menang satu laga dan belum resmi ke Piala Asia,†ujar Ilham.
Tuntutan Shin agar skuadnya tidak mudah berpuas diri dan mengendurkan kerja keras jelang laga melawan Yordania bukan sekadar dari kualitas sang lawan yang lebih baik. Dalam empat pertemuan sebelumnya, Indonesia selalu menelan kekalahan dari â€Al-Nashami†sejak pertama kali berjumpa pada 2004 di Amman, Yordania.
Dari empat duel itu, secara total, Yordania telah membuat 12 gol ke gawang Indonesia. Sebaliknya, â€Garuda†hanya dua kali menjebol gawang Yordania yang tercipta pada dua pertemuan di Stadion Raja Abdullah II, Amman, yaitu 12 Februari 2004 dan 11 Juni 2019.
Pada kedua laga itu, Indonesia masing-masing takluk 1-2 dan 1-4. Adapun gol-gol Indonesia, pada masing-masing laga itu, dicetak Bambang Pamungkas dan Beto Goncalves. (mus)