8 May 2024 - 01:00 1:00

Jika Efek Tahun Politik Stabil, Diprediksi Bakal Picu Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Para ahli ekonomi dan politik mengulas dampak yang akan terjadi pada hari-hari jelang Pemilu 2024 dalam seminar bertema 'Siap-Siap Tahun Politik 2024: Dampak Terhadap Ekonomi Indonesia' digelar di Fairmont Hotel, Jakarta, belum lama ini. Foto: Ist

IPOL.ID – Masyarakat luas sangat menginginkan politik dan sosial yang stabil. Jika situasi keduanya stabil jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berpeluang meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Terlebih tahun politik yang stabil itu saat 2023 ini saja bisa memicu peningkatan produktivitas dan menggairahkan investasi. Indonesia yang memasuki tahun politik jelang Pemilu 2024. Geliat ekonomi nasional dalam negeri diprediksi tumbuh positif.

Bahkan dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 diproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi dalam negeri berada pada kisaran 5,3 persen sampai dengan 5,7 persen. Namun apa benar demikian?

Dalam membincangkan fenomena tahun politik tersebut, Tumbuh Makna sebagai platform diskusi dan literasi investasi keuangan kembali mengangkat isu menarik.

Seperti halnya para ahli ekonomi dan politik kali ini mengulas dampak bakal terjadi pada hari-hari jelang Pemilu dalam rangkaian seminar bertema ‘Siap-Siap Tahun Politik 2024: Dampak Terhadap Ekonomi Indonesia’ digelar di Fairmont Hotel, Jakarta.

Seminar itu diisi oleh para pembicara yang ahli di bidangnya masing-masing, di antaranya Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya, Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) Eri Kusnadi, Head of Research & Investment Connoisseur PT. Moduit Digital Indonesia Manuel Adhy Purwanto, serta Co-Founder Tumbuh Makna Fenny Tjahyadi.

Menurut Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya bahwa kondisi ekonomi politik nasional dalam kondisi stabil. Tak lain karena berdasar beberapa survei belakangan, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintahan di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat tinggi sehingga terjadi stabilitas di berbagai bidang terutama sosial, ekonomi dan politik.

“Saya kira saat ini stabilitas nasional kita terjaga baik. Selepas pandemi, tren pertumbuhan ekonomi kita terjaga, karena itu publik juga merasa bahwa saat ini kondisinya bagus. Maka tak heran kita lihat bahwa kepuasan terhadap pemerintahan saat ini mencapai level tinggi. Khususnya bidang ekonomi, inflasi kita menurun, setelah pandemi jadi bergairah melakukan kegiatan bisnis,” begitu klaim Yunarto belum lama ini.

Berdasar pandangan Co-Founder Tumbuh Makna, Fenny Tjahyadi menyampaikan, terlepas adanya peningkatan aktivitas ekonomi terutama di sektor konsumer, secara historis memang tidak terlihat ada korelasi spesifik antara tahun politik dengan kinerja produk keuangan di pasar modal secara umum.

Investor justru harus memperhatikan sentimen lebih besar bermain di pasar, di level global seperti kekhawatiran terjadinya resesi ringan di Amerika dan Eropa pasca kenaikan agresif bunga acuan memerangi inflasi.

Selain itu, di Tiongkok, sebagai negara ekonomi terbesar kedua di dunia, hingga saat ini masih belum memperlihatkan ada traksi pertumbuhan optimal.

“Saya lihat beberapa sentimen global selama ini menahan IHSG untuk dapat bergerak lebih tinggi, padahal valuasi pasar saham kita saat ini berada di level atraktif. PER IHSG saat ini di 13,7 dibanding kondisi awal pandemi COVID-19 saat IHSG terkoreksi hingga 3900 waktu itu, di sekitar level 13,2. Tapi justru menjadikan kondisi saat ini sebagai kesempatan tuk mengakumulasi posisi,” ungkapnya.

Lebih jauh, dalam analisa Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM), Eri Kusnadi menilai tahun politik ini dapat dipandang dari berbagai hal. Dari sisi pasar obligasi, dirinya menilai, kinerja seluruhnya akan baik Tahun 2023.

“Seiring suku bunga diperkirakan sudah mencapai puncaknya. Dengan inflasi stabil cenderung menurun, dan kami perkirakan suku bunga global juga akan segera atau sudah mencapai puncaknya karena kekhawatiran tekanan resesi. Tapi tuk pasar saham sebenarnya juga tidak kalah menarik secara fundamental,” kata Eri.

Menurutnya, data Produk Domestik Bruto (PDB) dan laba perusahaan baik di triwulan 1 Tahun 2023 menjadi bukti baiknya kondisi perekonomian domestik. “Hanya saja berbagai pemberitaan luar negeri dan minimnya sentimen domestik buat kinerja IHSG di semester 1 terlihat dalam tekanan”.

Untuk reksa dana pendapatan tetap berbasis obligasi, Batavia masih menitikberatkan portofolio pada obligasi diterbitkan Pemerintah RI.

“Selain itu, tambahan penempatan pada obligasi korporasi dimungkinkan sebagai bagian dari upaya mendapatkan potensi tambahan imbal hasil,” tukasnya.

Sementara, Head of Research & Investment Connoisseur Moduit, Manuel Adhy Purwanto menambahkan, Pemilu bukan faktor utama yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar.

“Kami selalu melihat masa depan secara optimistis karena historis politik domestik tidak terlalu berpengaruh besar terhadap iklim investasi. Pada tahun depan akan ada Pemilu, tentu akan ada tantangan dan juga peluang,” ujar Purwanto.

Namun, lanjutnya, itu bisa disikapi dengan diversifikasi dan lebih melihat kondisi ekonomi global dan domestik. Dengan suku bunga yang sudah mendekati puncak, pilihan investasi di obligasi juga masih sangat menarik.

“Untuk kelas aset saham akan tergantung dari pergerakan masing-masing saham”.

Menurut Manuel, Moduit selalu hadir dalam memberikan nasihat investasi dan menyediakan produk wealth management terkurasi kepada investor sesuai tujuan keuangan.

“Moduit siap membantu masyarakat yang berminat berinvestasi di produk reksa dana, obligasi, bisa di personalisasi sesuai kebutuhan sekaligus membuka kesempatan bagi masyarakat bersama-sama wujudkan kesejahteraan. Karena kami percaya, tahun politik ini dapat memberi peluang baik,” pungkas Manuel. (Joesvicar Iqbal)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
6 May 2024 - 12:17
Rafah Diserang Israel, 19 Warga Gaza Tewas

WARTAPENANEWS.COM – Israel menyerang Rafah di selatan Gaza pada Minggu (5/5). Aksi Israel adalah tindakan balas dendam atas serangan roket sayap militer Hamas yang menewaskan tiga tentara IDF. Menurut pejabat

01
|
6 May 2024 - 11:14
Pagi Tadi, Gunung Semeru Kembali Erupsi

WARTAPENANEWS.COM – Gunung Semeru yang terletak di Lumajang "batuk" pagi ini, Senin (6/5). Gunung tersebut memuntahkan kolom abu setinggi 700 meter dari atas puncaknya. "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari

02
|
6 May 2024 - 10:16
Ada Tumpahan Oli, Jalan Juanda Depok Macet Parah

WARTAPENANEWS.COM – Jalan Juanda dari arah Cisalak ke arah Margonda, Depok, macet parah tadi pagi, Senin (6/5) sekitar pukul 08.00 WIB. Ada tumpahan oli jalan dekat Pesona Square Mal. Pantauan

03