29 April 2024 - 20:24 20:24

Jimmy Aldaoud Meninggal di Irak, Kisah Korban Deportasi Donald Trump

WartaPenaNews, Jakarta – Sebelum dideportasi, Jimmy Aldaoud tidak pernah menginjakkan kakinya di Irak. Dia sudah tinggal di Amerika Serikat sepanjang 40 tahun, semenjak masih bayi.

Sesudah dideportasi ke Irak jadi sisi dari aksi keras pemerintah Donald Trump pada imigrasi ilegal, Aldaoud wafat sebab komplikasi diabetes pada umur 41 tahun. Hal tersebut diutarakan pengacaranya, Edward Bajoka pada CNN, Jumat (9/8/2019).

Lahir di Yunani dari orang-tua pengungsi Irak, dia berimigrasi ke Amerika Serikat bersama dengan keluarganya 40 tahun yang lalu. Waktu itu, dia baru berumur 6 bulan.

Walau berwarga negara Irak, Aldaoud memandang dianya orang Amerika. Bahkan juga, dia hampir tidak paham apa-apa mengenai warga Irak.

Tetapi, pada 4 Juni sore, dia merasakan dianya mengembara di terminal kehadiran Lapangan terbang Internasional Al Najaf, seputar 100 mil selatan Baghdad. Waktu itu, dia cuma bawa uang seputar $ 50, beberapa insulin untuk diabetesnya, serta baju di tas punggungnya.

Waktu dideportasi, Aldaoud yang mempunyai catatan kriminil panjang di AS, tidak mempunyai keluarga di kampung halamannya. Bahkan juga, dia tidak bicara bahasa Irak. Jasadnya diketemukan pada Selasa 6 Agustus dalam suatu apartemen yang dia tinggali bersama dengan seseorang masyarakat Keturunan Irak-Amerika yang lain.

“Ia tidak dapat memperoleh insulin di Irak. Pada intinya itu pemicu kematiannya,” kata Bajoka. “Kematian ini betul-betul bisa dihindari. Itu tidak harus berlangsung. Kematiannya sudah merusak keluarganya serta warga.”

Petinggi Imigrasi serta Bea Cukai di Detroit menjelaskan pada CNN, saat Aldaoud dideportasi pada 2 Juni, “ia dikasih obat komplet untuk pastikan kesinambungan perawatan.”

Catatan Kriminil

Walau menggenggam kewarganegaraan Irak lewat ayahnya, Aldaoud yang disebut sisi dari komune Katolik Khaldea di Michigan, tidak pernah ke Negeri 1001 Malam. Dia dilahirkan dalam suatu kamp pengungsi di Yunani. Keluarganya hadir ke AS dengan resmi jadi pengungsi pada 1979.

Orangtuanya saat ini telah wafat serta tiga saudara kandungnya sudah jadi masyarakat AS. Sesaat Aldoud belum mendapatkan status sama dengan ke-3 kerabatnya itu.

Bajoka share video Aldaoud yang diambil di Irak dua minggu sesudah ia dideportasi, dimana ia mengulas penangkapan oleh agen ICE pada Mei sebelum diminta masuk ke penerbangan komersial beberapa waktu setelah itu.

“saya meminta pada mereka. saya mengatakan, ‘Tolong, saya tidak pernah lihat negara itu. saya tidak pernah kesana,'” kata Aldaoud dalam video.

“Mereka memaksakan saya. saya di sini saat ini, serta saya tidak pahami bahasanya. saya tidur di jalanan. saya menanggung derita diabetes. saya perlu suntikan insulin serta tidak punyai apa-apa untuk dikonsumsi.”

Aldaoud mempunyai catatan kriminil yang panjang, “yang menyertakan kurang dari 20 hukuman di antara 1998-2017,” kata seseorang petinggi ICE Detroit pada CNN, terhitung serangan dengan senjata beresiko, kekerasan di rumah tangga, penghinaan pada pengadilan, invasi rumah, pemilikan ganja, serta yang lain.

Menurut Bajoka, catatan kriminil berikut yang pada akhirnya membuat Aldaoud dipenjara serta dipindahkan ke tahanan ICE pada awal 2000-an.

“Ia mempunyai permasalahan kesehatan mental yang kronis. Ia bipolar, skizofrenia, menanggung derita stres berat serta masalah kekhawatiran. Selanjutnya itu yang membuat terjebak permasalahan hukum yang berbuntut pada deportasinya,” kata Bajoka.

Disemayamkan di AS

Info Satu hari Tanpa ada Imigran tertempel di pintu masuk satu cafe yang tutup di Cambridge, Kamis (16/2). Beberapa Imigran di AS diam diri di dalam rumah jadi bentuk protes kebijaksanaan Donald Trump yang ingin mendeportasi beberapa imigran. (AP Foto/Steven Senne)

Keluarga Aldaoud, dengan Perwakilan Demokrat Andy Levin, dari negara sisi asal Aldaoud di Michigan, mengharap bisa bawa jasadnya kembali pada AS untuk proses penguburan Katolik serta disemayamkan di samping orangtuanya.

“Masalah ini semestinya peringatan pada pemerintahan Trump, bila mereka terus mendeportasi beberapa orang yang rawan ke Irak dapat menyebabkan jelek…,” kata Levin. “Apa yang saya tanyakanlah ialah kebutuhan kebijaksanaan Amerika Serikat apa yang dilayaninya? saya tidak pahami.”

Levin mensponsori undang-undang dengan John Moolenaar dari Michigan yang mempunyai tujuan untuk hentikan deportasi masyarakat negara Irak, untuk memberikan mereka waktu ajukan banding atas beberapa kasus imigrasi mereka.

“saya telah lsayakan diskusi intens dengan pemerintah tentang ini. Mereka berlsaya ramah serta tidak bermusuhan benar-benar. Tetapi kelihatannya mereka tidak merubah arah,” kata Levin pada CNN. “Pesan saya pada beberapa diplomat Irak sekarang ialah jika mereka tak perlu bawa siapa juga masuk bila tidak bisa memberi keamanan sejati buat mereka.”

Bajoka menjelaskan, Aldaoud sudah dibebaskan dari tahanan ICE pada awal 2000-an serta sudah ditebus kembali ke Juni 2017, jadi sisi dari pembersihan imigrasi besar yang membidik masyarakat negara Irak dengan perintah deportasi. Aldaoud sudah terima perintah deportasi semenjak 2005.

Ia ialah sisi dari tuntutan class action yang dibawa oleh American Civil Liberties Union of Michigan yang mempunyai tujuan melepaskan tahanan yang ditahan tanpa ada batas waktu, beberapa sebab keengganan Irak untuk menerimanya, menurut mengajukan pengadilan. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
29 April 2024 - 12:13
Polisi Selidiki soal Pelat BMW Emas Milik Pelaku Pembunuhan Remaja Open BO

WARTAPENANEWS.COM – Baru-baru ini, beredar sebuah foto di media sosial yang memperlihatkan mobil BMW berwarna emas milik Arif Nugroho, pelaku yang mencekoki remaja 16 tahun hingga tewas di sebuah hotel

01
|
29 April 2024 - 11:19
Ayah di Jambi Cabuli Anak Kandungnya Berkali-kali

WARTAPENANEWS.COM – Seorang ayah di Desa Mekar Limau Manis, Kecamatan Tabir Ilir, Kabupaten Merangin, Jambi hampir menjadi bulan-bulanan tetangganya, jika tidak cepat diamankan ke kantor polisi oleh anggota Bhabinkamtibmas Aipda

02
|
29 April 2024 - 10:09
Daratan Selatan AS Diterjang Angin Puting Beliung

WARTAPENANEWS.COM – Puluhan angin puting beliung melanda daratan selatan Amerika Serikat, akhir pekan kemarin. Setidaknya empat orang tewas, termasuk seorang bayi berusia empat bulan, di Negara Bagian Oklahoma. Selain itu,

03