12 May 2024 - 12:05 12:05

Joker Stash Kembali Jual Data Kartu, BI Diminta Bergerak

WartaPenaNews, Jakarta – Joker Stash, semacam marketplace di darkweb yang khusus menjual data
carding, data transaksi pemakaian kartu kredit dan sebagian kartu debit
kembali menarik perhatian. Pada 27 Januari 2020, Joker Stasch
mengeluarkan setidaknya 4 list data transaksi kartu kredit yang
diperkirakan berjumlah sekitar lebih dari 30 juta data transaksi.

Diperkirakan data yang dijual Joker Stash kali ini mencakup 40 negara di
seluruh dunia dan sebagian besar berasal dari transaksi di AS. Bahkan
transaksi yang bocor sebagian besar adalah transaksi dari peritel dan
pom bensin AS, Wawa. Seperti minimarket di tanah air, namun Wawa
beroperasi juga dengan pom bensin dan menyimpan data transaksi dengan
kartu kredit. Di situs resminya Wawa juga sudah memperingatkan para
pelanggannya akan potensi fraud, karena itu setiap pelanggan diminta
untuk melakukan langkah preventif seperti segera datang ke bank untuk
mengecek dan mengubah data.

Dalam keterangannya Jumat (31/1), pakar keamanan siber Pratama Persadha
menjelaskan praktek pencurian data transaksi kartu kredit memang banyak
terjadi. Salah satu penyebabnya selain faktor keamanan siber setiap
sistem yang mempunyai kelemahan, juga para peretas menyadari data
transaksi terutama data kartu kredit ini sangat mahal untuk dijual
kembali.

“Pada Oktober 2019, Joker Stash pernah menawarkan 1,3 juta data kartu
kredit dengan harga US$ 100 per kartunya. Artinya mereka bisa
mendapatkan US$ 130 juta. Angka yang sangat besar, sehingga transaksi
jual beli data kartu kredit ini terus menarik peminat, dan akhirnya
pencurian data terus menerus terjadi,” jelas chairman Lembaga Riset
Siber Indonesia CISSReC ini.

Ditambahkan Pratama, Joker Stash tidak bisa diakses dengan cara biasa.
Karena letaknya di darkweb, jadi harus diakses dengan TOR browser,
peramban khusus darkweb. Untuk mengakses darkweb sendiri juga dibutuhkan
pengetahuan dan kemampuan agar tidak menjadi korban peretasan pihak
lain.

“Data kartu kredit orang Indonesia juga bisa masuk dalam file terbaru
yang dijual Joker Stash. File tersebut diberi nama BIGBADABOOM-III.
Sebaiknya Bank Indonesia mengantisipasi hal ini, karena dari 4 file,
salah satu file adalah data kartu kredit dari seluruh dunia, sekitar 40
negara,” jelas pria asal Cepu Jawa Tengah ini.

Pratama menambahkan, BI perlu waspada karena pada Oktober 2019, sebagian
besar data transaksi kartu yang dijual adalah dari nasabah perbankan di
India. Artinya data yang diperjualbelikan di Joker Stasch tidak selalu
data warga Eropa dan AS.

“Semoga saja, tidak banyak dan tidak ada korban carding Joker Stash dari
Indonesia. Bila ada, artinya terjadi pencurian data yang targetnya belum
kita ketahui bersama. Untuk di AS sudah ketahuan peritel Wawa menjadi
target utama dengan lebih 30 juta data transaksi kartu yang diambil. BI
sebaiknya mulai mencari tahu apakah ada data nasabah Indonesia yang ikut
menjadi korban,” tegas Pratama.

Pencurian data transaksi kartu berbahaya, karena oleh para pelaku bisa
digunakan untuk berbelanja sepuasnya sampai limit kredit tercapai.
Karena itu setiap pemilik kartu kredit disarankan mengaktifkan
notifikasi SMS untuk setiap transaksi. Sehingga bila ada transaksi
ilegal, bisa langsung diketahui. (*)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
11 May 2024 - 12:17
Ayah di Bekasi Pukul Anak Pakai Linggis hingga Tewas

WARTAPENANEWS.COM – Polres Metro Bekasi Kota menghentikan kasus seorang ayah berinisial N (61 tahun) yang memukul anak kandungnya sendiri berinisial C (35) hingga tewas menggunakan linggis. Kasatreskrim Polres Metro Bekasi

01
|
11 May 2024 - 11:16
1 Orang Tewas, 3 Rumah Rusak di Pasuruan akibat Bom Ikan Meledak

WARTAPENANEWS.COM – Bom ikan atau bondet meledak di sebuah gudang Jalan Hangtuah IX RT 006 RW 009 Kelurahan Ngemplakrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, Jumat (10/5) malam. Ledakan tersebut menewaskan satu

02
|
11 May 2024 - 10:13
Sopir Taksi di Bali Diringkus Usai Bawa Kabur Tas Berisi Uang Rp30 Juta

WARTAPENANEWS.COM – Oknum sopir taksi berinisial IKEP (40) diringkus di rumahnya di Jalan Imam Bonjol, Denpasar, karena membawa pulang tas milik penumpangnya yang tertinggal. Dalam tas milik WN Prancis berinisial

03