6 May 2024 - 11:12 11:12

Jokowi: Semua Lembaga Negara Harus Punya Kesamaan Frekuensi Menghadapi Krisis Covid-19

WartaPenaNews, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan setiap kebijakan harus diambil secara cepat dan tepat, karena bangsa masih menghadapi situasi ekstra luar biasa (extraordinary) di tengah pandemi COVID-19.

“Saya ingin ingatkan kepada kita semua, bahwa pandemi belum berakhir. Kita harus waspada, dan situasi yang kita hadapi masih dalam situasi extraordinary yang harus direspons dengan kebijakan yang cepat dan tepat, yang membutuhkan kesamaan frekuensi oleh kita semua,” kata Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, seperti diberitakan Indoposonline.id, Jumat (26/6/2021).

Presiden menjelaskan frekuensi yang sama harus dimiliki oleh setiap lembaga negara, baik di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Respons setiap lembaga negara untuk mengatasi pandemi COVID-19 ini pun harus cepat dan tepat agar masyarakat dapat segera merasakan manfaatnya.

Menurut Presiden, sejak pandemi COVID-19 muncul di 2020, pemerintah sudah menerapkan langkah ekstra luar biasa, di antaranya dengan perubahan fokus dan alokasi anggaran di seluruh jenjang pemerintah untuk menangani masalah kesehatan dan ekonomi.

“(Pemerintah) memberikan ruang relaksasi defisit APBN dapat diperlebar di atas tiga persen dari PDB (Produk Domestik Bruto) selama 3 tahun. Pelebaran defisit mesti dilakukan mengingat kebutuhan belanja negara semakin meningkat untuk menangani kesehatan dan ekonomi pada saat pendapatan negara mengalami penurunan,” kata dia.

Berbagai lembaga negara juga melakukan langkah luar biasa, seperti kebijakan pembagian beban (sharing the pain) antara pemerintah pusat dan Bank Indonesia dalam memulihkan perekonomian.

“Dengan berbagai respons kebijakan tersebut, Alhamdulillah kita mampu menangani peningkatan belanja kesehatan, dan sekaligus melindungi ekonomi Indonesia dari berbagai tekanan,” jelasnya.

Dengan beberapa kebijakan ekstra luar biasa itu, kata Presiden Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia membaik dalam beberapa kuartal terakhir, meskipun masih dalam zona kontraksi.

Di kuartal II-2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia merosot hingga minus 5,32 persen secara tahunan (year on year/YoY). Namun pertumbuhan ekonomi Indonesia terus membaik di kuartal III-2020, kuartal IV-2020, hingga kuartal I-2021.

“Ekonomi Indonesia tumbuh membaik sampai kuartal I kita berada di minus 0,74 persen,” kata Presiden Jokowi. (wsa)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
6 May 2024 - 10:16
Ada Tumpahan Oli, Jalan Juanda Depok Macet Parah

WARTAPENANEWS.COM – Jalan Juanda dari arah Cisalak ke arah Margonda, Depok, macet parah tadi pagi, Senin (6/5) sekitar pukul 08.00 WIB. Ada tumpahan oli jalan dekat Pesona Square Mal. Pantauan

01
|
6 May 2024 - 09:13
4 Pelaku Penipuan Pengusaha Plastik di Tangerang Dibekuk

WARTAPENANEWS.COM – Polisi mengamankan empat orang berinisial TM (29), GR (31), HH (37) dan ANS (24), pelaku penipuan dengan modus membeli plastik gilingan di Kabupaten Tangerang. Korban mengalami kerugian mencapai

02
|
6 May 2024 - 08:29
Dua Anak di Jember Alami Gangguan Jiwa akibat Terlalu Sering Main Game Online

WARTAPENANEWS.COM – Dua kakak beradik ini berinisial EW (19) dan SA (17), warga Desa Sruni, Kecamatan Jenggawah, Jember, Jawa Timur mengalami gangguan jiwa. Mereka berdua kini terus mendapatkan bantuan terapi dan

03