26 April 2025 - 09:21 9:21
Search

Kasus COVID-19 Meningkat, Guardiola Desak Premier League Disetop

WartaPenaNews, Jakarta – Manajer Manchester City, Pep Guardiola mendesak seluruh kompetisi sepakbola profesional harus ditangguhkan di Inggris. Mengingat Inggris akan mengalami lockdown lagi imbas dari meningkatnya kasus Corona COVID-19.

Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengumumkan lockdown pada akhir pekan lalu dengan semua layanan ‘tidak penting’ akan ditutup mulai Kamis 5 November 2020 selama setidaknya empat minggu ke depan.

Sementara itu, saat ini, sejumlah kompetisi profesional seperti Premier League tetap akan diizinkan dilanjutkan. Meski dengan protokol kesehatan ketat seperti sebelumnya, di mana pertandingan digelar tertutup.

“Ini situasi sulit. Saya tahu Perdana Menteri mengambil keputusan karena situasinya semakin buruk. Itu terjadi di Spanyol, Jerman dan Prancis. Di mana-mana,” kata Guardiola seperti dilansir Tribal Football, Selasa 3 November 2020.

“Saya pikir dunia sepakbola tidak bisa terkecuali dengan apa yang terjadi di masyarakat. Jika kami harus bermain, kami akan bermain. Tetapi kami tidak ingin berbeda dari masyarakat lainnya ketika mereka harus menutup restoran atau menutup apa pun.”

“Saya dalam situasi tidak terlibat (dalam keputusan yang diambil). Saya hanya ingin aman. Saya ingin baik-baik saja untuk diri saya sendiri, untuk keluarga saya, teman-teman saya, untuk seluruh Inggris, seluruh Inggris Raya,” jelas Guardiola.

Premier League Tetap Jalan

Seperti diketahui, meski akan diterapkan lockdown di Inggris, namun Premier League tetap berjalan. Sebelumnya, Menteri Digital, Budaya, Media, dan Olahraga, Oliver Dowden, menegaskan berbagai kompetisi elite tetap digelar secara normal.

Namun, penonton masih belum boleh datang ke stadion. Sedangkan level usia dini dan amatir, harus rela dihentikan kelangsungannya.

Yang jadi masalah dengan kebijakan ini, adalah nasib Liga Champions. Tak cuma Inggris sebenarnya yang kembali memberlakukan kembali lockdown. Jerman dan Prancis juga menerapkan kebijakan serupa.

UEFA sadar, situasi ini bakal menjadi persoalan baru di Liga Champions, karena setiap klub akan menemui masalah saat mau masuk kawasan Inggris, Jerman, atau Prancis.

Sedangkan, di periode 5 November hingga 2 Desember 2020 nanti, jadwal di Liga Champions terbilang padat, mengingat penyisihan grup sudah harus selesai saat memasuki Januari 2021 mendatang. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait