30 Mei 2023 - 19:03 19:03

Kasus Novel Dikaitkan dengan Politik, Ini Tanggapan Polri

WartaPenaNews, Jakarta – Pandangan miring terhadap institusi Polri dan Pemerintah terkait, pembentukan tim gabungan pencari fakta kasus penyiram air keras ke penyidik senior KPK Novel Baswedan cukup ramai akhir-akhir ini karena, ada kaitannya dengan politik.

Menanggapi pandangan tersebut, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal selaku juru bicara Polri menegaskan, pembentukan tim gabungan guna mencari fakta dan mengusut kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan tidak ada kaitannya dengan politik.

Menurut dia, dalam hal ini Polri hanya menindaklanjuti rekomendasi dari Komnas HAM untuk membentuk tim sekurang-kurangnya 6 bulan setelah surat rekomendasi ini keluar, pada 21 Desember 2018 lalu.

“Kalaupun kami sudah menindaklanjuti surat rekomendasi sebelum 30 hari, ini bagian dari akselerasi polri. Jadi, sama sekali tidak ada hubungannya dengan politik. Kami terus usaha, kerja bikin terang benderang kasus ini,” ujar Iqbal di Mabes Polri, Jakarta, Senin (14/1) lalu.

“Dan soal waktu 6 bulan dari surat perintah kapolri itu lumrah. Dan perlu kami sampaikan TGPF yang sebelumnya ada itu tidak teknis. Dan tim yang teknis yang ini karena, semua pihak ada dan ikut, isinya pun orang-orang kompeten. Tentu, Komnas HAM sudah punya pertimbangan secara profesional,” tandas Iqbal meyakinkan lagi.

Adapun berkaitan soal lambannya polisi dalam mengungkap kasus tersebut, Iqbal mengakui, setiap kasus yang ditangani Polri itu memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda dalam pengungkapkannya. Hal itu termasuk kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.

Dia mengatakan, Polri telah terus bekerja untuk mengumpulkan beberapa bukti dan keterangan para saksi mengungkap kasus Novel Baswedan. “Sama sekali tidak ada kepentingan apapun, kepentingan cuma satu yaitu untuk mengungkap kasus ini. Jadi, jangan dibuat-buat framing mengkait-kaitkan dengan politik,” jelas Iqbal.

Terpisah, Pakar Politik Universitas Islam Negeri (UIN), Zaki Mubarok mengatakan, asumsi-asumsi atau dugaan publik yang muncul terkait kinerja polisi dalam mengungkap kasus teror bom kepada elite KPK khususnya, kasus Novel Baswedan tak perlu disoal yang penting saat ini Polri segera dapat mengungkap kasus tersebut.

“Jadi saat ini yang terpenting jangan sampai ada pandangan kritis kalau Polri itu tidak serius mengungkap kasus Novel. Sebab, sudah hampir dua tahun kasus ini, tapi tidak ada perkembangan sama sekali,” kata Zaki..

“Jangan salahkan publik jika akhirnya, mereka pun menduga-duga atau membuat Framing untuk mengkait-kaitkan kasus tersebut bahkan hingga, sampai beranggapan bahwa aktor dalam kasus ini ‘orang kuat’ sehingga tidak terjangkau,” ungkap Zaki.

Zaki menegaskan, Polri saat ini dalam kondisi krisis kepercayaan publik sehingga, sangat diharapkan mereka dengan cepat mampu mengungkap kasus-kasus teror yang dialami elite atau petinggi KPK secara profesionalitas, dan integritas polisi pun tengah diuji saat ini. (dbs)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Trending

penemuan mayat
Mayat Tanpa Busana di Depok Sulit Diidentifikasi karena Kondisi Tak Utuh
000_99B6ZA
Duel Manchester City Vs Arsenal: Laga Berburu Gelar
Leunca
Khasiat Menakjubkan Konsumsi Leunca untuk Obati Asam Urat
Jalan Tol Serbaraja bakal mendongkrak jalur distribusi daerah penyangga ibu kota Jakarta. (Foto: Kementerian PUPR)
Tol Anak Usaha Sinar Mas Land, Koneksikan Jakarta-Tangerang-Banten
tulang
Kenali dan Rawat Tulang Belakang Anda dengan Kasur yang Tepat
Kaki direndam dalam garam kasar dan lada hitam
Khasiat Luar Biasa Rendam Kaki dalam Garam Kasar dan Lada Hitam
satu 1
Cinta Laura-Putri Marino Gaungkan Kreativitas dan Kekuatan Wanita Indonesia di Festival Film Cannes
Rossarin Klinhom Foto: BabeOfTheDay
Model Seksi Asal Thailand Ini Gunakan Pakaian Dalam saat Main Kayak
vaksin
Ampuhkah Vaksin Saat Ini Atasi Virus Corona Baru?
KDRT
Istri di Depok jadi Korban KDRT Malah Ditahan

Pilihan Redaksi

Berita Terkait

|
30 Mei 2023 - 09:08
KPK Tegaskan Pemberhentian Brigjen Endar Bukan Ranah Ombudsman

wartapenanews.com – KPK menyebut pemberhentian Brigjen Endar Priantoro bukan ranah kewenangan Ombudsman. Sebab pemberhentian tersebut bukan ranah pelayanan publik, tetapi hukum administrasi kepegawaian. Hal tersebut yang menjadikan KPK tidak memenuhi

01
|
30 Mei 2023 - 08:36
12 Santri di Kabupaten Bandung Diperkosa Guru Ngaji

wartapenanews.com – Oknum guru ngaji di Cilengkrang, Kabupaten Bandung, berinisial ADR berakhir di bui. Ia dibui karena memperkosa 12 santrinya. Mirisnya, para korban merupakan anak di bawah umur. Usianya rentang

02
|
30 Mei 2023 - 08:12
Megawati dengan Ganjar Pranowo Dikabarkan Ada Kontrak Politik, Ini Bantahan PDIP

wartapenanews.com – Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul membantah adanya kontrak antara Ketum Megawati Soekarnoputri dengan Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo. “Soal pilpres dan capres

03