wartapenanews.com – Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril menyebutkan pada kasus sub varian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia telah mencapai 143 orang. Tersebar di Jakarta hingga Bali.
“Sekarang kami menginformasikan pasien untuk varian BA.4 dan BA.5 ya yang berjumlah 143 itu laki-lakinya 73, perempuan 70. BA.4 nya ada 21 dan BA.5-nya ada 122. Domisili provinsi yang terbanyak itu ada di Jakarta sebanyak 98 dan di Jawa Barat berikutnya Banten, dan ada di Bali,†jelas Syahril kepada wartawan, dikutip Minggu (26/6).
Tidak memandang usia, virus SARS-CoV-2 atau virus corona juga dapat menginfeksi anak-anak usia berapa pun. Sementara itu, puncak kenaikan Omicron BA.4 dan BA.5 diperkirakan juga akan terjadi pada Juli mendatang, bertepatan dengan momen libur sekolah.
Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut kemungkinan ada lonjakan sampai 20 ribu kasus saat itu. Merespons hal ini, pemerintah menyebut seluruh lapisan masyarakat dapat serentak untuk ikut serta guna menekan angka hospitalisasi dan kematian.
“Dan ingin kami mengingatkan di liburan nanti ini pak ini liburan kan kalau dilihat kan konotasinya hampir sama dengan rekreasi ya pergi ke suatu tempat itu untuk tetap menjaga protokol kesehatan,†jelas jubir Kemenkes Mohammad Syahril dalam keterangannya, dikutip Minggu (26/6).
Syahril juga menambahkan bahwa anak usia di atas 6 tahun juga harus segera divaksinasi karena termasuk golongan rawan. Vaksin diberikan pada anak untuk mengurangi kesakitan bila terpapar.
Sementara itu, untuk vaksin pada anak di bawah usia 6 tahun masih belum jadi prioritas. Pasalnya pemerintah saat ini masih berfokus pada terget vaksin dosis satu dan dua diatas 70% untuk usia diatas 18 tahun. (mus)