WARTAPENANEWS.COM – Mantan Presiden AS, Donald Trump, berencana untuk menyerahkan diri ke Pengadilan Atlanta, Georgia, Kamis (24/8) pekan ini. Hal ini berkaitan dengan dakwaan yang menudingnya berusaha membatalkan kekalahan di Pemilu AS 2020 di daerah tersebut.
“Apakah kalian percaya? Saya akan pergi ke Atlanta, Georgia, pada Kamis mendatang untuk DITANGKAP oleh Jaksa Fani Willis yang menangani salah satu BENCANA pembunuhan dan kejahatan kekerasan terbesar di sejarah Amerika,” kata Trump melalui akun medsos Truth Social miliknya, Selasa (22/8).
Trump lalu menggambarkan, perjalannya ke Atlanta bukan untuk kasus kriminal. Ia menyebut dakwaan yang dijatuhkan padanya adalah bagian dari upaya politik untuk menggagalkan kampanye pemilihannya kembali.
“Ini semua adalah tentang GANGGUAN PEMILU,” lanjutnya.
Dilansir Reuters, CNN sebelumnya sempat melaporkan jika Trump berencana menyerahkan diri ke Fulton County, Atlanta. Tanggal penyerahan dirinya ditetapkan berdasarkan hasil negosiasi antara pengacara Trump dengan Kejaksaan di Fulton County.
Dalam surat dakwaan setebal 98 halaman yang terungkap pekan lalu, Trump dan 18 terdakwa lainnya dijatuhi total 41 dakwaan pidana terkait upaya membalikkan kekalahan di pemilu 2020.
Salah satu yang ikut didakwa adalah mantan pengacara pribadi Trump, John Eastman. Ia berencana bakal menyerahkan diri kepada otoritas Fulton County pada Rabu (23/8) nanti.
Ini adalah dakwaan keempat yang diberikan pada Trump sejak awal tahun ini.
Dakwaan pertama berkaitan dengan dugaan uang tutup mulut kepada seorang bintang porno dan ditangani pengadilan negara bagian New York pada Maret lalu. Dakwaan kedua yang ditangani oleh pengadilan federal di Florida pada Mei lalu adalah soal dugaan penanganan dokumen rahasia yang salah.
Trump juga didakwa oleh pengadilan federal Washington. Ia dituding secara ilegal berusaha membalikkan kekalahan dalam pemilu 2020 di wilayah tersebut.
Keamanan di sekitar lokasi Trump menyerahkan diri akan diperketat. Penyerahan diri Trump ini akan terjadi sehari setelah acara debat calon presiden Partai Republik yang rencananya tidak akan dihadiri oleh Trump. (mus)
