21 April 2025 - 10:07 10:07
Search

Kasus Positif COVID-19 Diperkirakan Masih Lebih Tinggi Lagi

rapid test

WartaPenaNews, Jakarta – Pemerintah disarankan agar melaksanakan pemeriksaan Covid-19 gratis secara lebih luas, mengingat jumlah tes di Indonesia masih sangat sedikit dibandingkan dengan angka penduduk.

Pakar epidemiologi Laura Navika Yamani dari Universitas Airlangga, Surabaya mengatakan, minimnya jumlah tes berarti ada kemungkinan bahwa angka kasus sebenarnya lebih banyak dari yang tercatat.

Di tengah kurangnya jumlah tes yang dilakukan pemerintah – dibatasi terhadap mereka yang dalam penelusuran kontak – sejumlah warga berinisiatif melakukan tes di rumah sakit dengan biaya sendiri.

Hal itu mendorong pemerintah menyusun standardisasi tes PCR, yang sedang dalam pembahasan di Kementerian Kesehatan.

Jumlah kasus di Indonesia sendiri terus meningkat, dengan kenaikan par hari Senin (21/09), mencapai 4.176 – rekor tertinggi selama pandemi – dengan jumlah total sejauh ini mencapai 248.852.

Menurut catatan portal data statistik Statista, angka tes Indonesia 10.660 per satu juta orang — paling rendah di antara 30 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak, ditambah China.

Hal itu juga diakui pemerintah. Bulan lalu, juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan jumlah tes Covid-19 di Indonesia baru mencapai 35,6?ri standar yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 1:1000 penduduk per minggu.

“Kemudian Indonesia dengan penduduk 260 juta jiwa, kami ingin memastikan mampu mencapai jumlah tes Covid-19 267.700 setiap pekan,” ujar Wiku. Ia menambahkan bahwa pemerintah juga berusaha untuk konsisten memenuhi target pemeriksaan 30.000 spesimen per hari.

Sementara positivity rate – persentase hasil positif dibandingkan jumlah pemeriksaan spesimen – nasional sebesar 14,3% – jauh dari standar aman WHO yaitu 5%.

Laura Navika Yamani, pakar epidemiologi dari Unair, mengatakan bahwa pemerintah perlu meningkatkan kapasitas tes seiring meningkatnya kembali pergerakan masyarakat di masa pandemi.

“Yang terjadi sekarang, PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) diambil sebagai upaya untuk pengendalian kasus karena masyarakat harus mengutamakan sektor ekonomi, jadi harus terus bergerak. Artinya kapasitas pemeriksaan harus terus ditingkatkan,” kata Laura. (mus)

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait