WartaPenaNews, Jakarta – Indonesia merupakan negara keempat yang memiliki ekosistem gambut terluas didunia, dimana pada tahun 2011 luas lahan gambut Indonesia tercatat mencapai 14,9 juta hektar.
Lahan gambut merupakan ekosistem khas dan penting karena selain berfungsi sebagai pengatur tata air dan iklim mikro juga sebagai pusat keanekaragaman hayati dan habitat berbagai jenis burung air dan burung pemangsa yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai kawasan kegiatan ekowisata.
Untuk mengembangkan hal tersebut, Badan Restorasi Gambut bekerjasama dengan Bogor nature’s Group mengadakan Diskusi kelompok terpadu yang bertema “Pelestarian Burung Air dan Pengembangan Model Ekowisata Kawasan Gambut Pantai Timur Sumateraâ€, Rabu (3/7) di Sentul, Bogor.
Adapun diskusi tersebut bertujuan untuk menyusun model pembangunan ekowisata berbasis lahan gambut di kawasan pantai Timur Sumatera sekaligus menyediakan rancangan manajemen untuk pengembangan program wisata berkelanjutan dan pelestarian burung di pantai timur sumatera.
Kepala Badan Restorasi gambut Republik Indonesia, Nazir Foead mengatakan, tujuan pengembangan model ekowisata ini, selain untuk meningkatkan ekonomi lokal, juga untuk menjaga daya dukung dan daya tampung lingkungan, melestarikan sumber daya alam dan pantai.
“Karena prinsip dasar ekowisata berkelanjutan, adalah menyelaraskan pertumbuhan ekonomi berbasis ekosistem dengsn pelestarian alam dan kearifan budaya lokal,†jelasnya. (boim)