WartaPenaNews, Jakarta – Manajer Manchester City, Pep Guardiola, tak dapat memendam rasa sedih saat beberapa anak asuhnya gagal menangani Crystal Palace di Etihad Stadium, Sabtu 18 Januari 2020. Hasil seimbang, 2-2, dikatakan Guardiola, sebagai buntut dari rasa putus harapan ManCity saat didesak oleh permainan militan Palace.
Di duel ini, ManCity memang demikian merana. Mereka menguasai, namun sukar membobol gawang Palace.
Bahkan juga, ManCity sempat kecolongan terlebih dahulu melalui Chenk Tosun pada menit 39. The Citizens sempat menyamakan skor, bahkan balik unggul melalui brace Sergio Aguero.
Namun, pada akhirnya, mereka mesti menelan pil pahit. Dikarenakan, aksi Wilfried Zaha berbuntut pada gol bunuh diri Fernandinho di saat injury time.
“Rasa-rasanya sama, seperti musim lalu masa mereka menang cukup dengan sedikit tembakan ke gawang. Kami mengendalikan pertandingan. Namun, gol kedua, memang kekeliruan yang kami bikin dan sebaiknya dapat dicegah,” kata Guardiola dilansir Liverpool Echo.
“Saat tempat unggul 2-1, sebaiknya kami tak bisa melepaskan Zaha lari. Simple, namun kami biarkan dan kecolongan,” susulnya.
Hasil seimbang, bikin ManCity dapat makin ketinggal dari Liverpool. Waktu ini, ManCity sudah ketinggal 13 poin dari The Reds.
Kemungkinan, marginnya akan makin jauh, karena Liverpool baru menantang Manchester United pada Minggu 19 Januari 2020 malam WIB, dan memiliki satu laga tersisa.
“Record minor ini dari hasil ketentuan. Konsentrasi tidak baik sebabnya, ketentuan yang salah. Simple sebenarnya, padahal mereka dapat kami hindari,” sesal Guardiola. (mus)
