WartaPenaNews, Jakarta – Seperti yang kita ketahui, sekian waktu terakhir banyak daerah di Pulau Jateng diteror dengan munculnya ular kobra, entahlah di kamar kos, rumah, masjid, serta sampai toilet museum.
Menurut beberapa pakar intimidasi ular kobra yang menghantui beberapa tempat sekian waktu terakhir yakni sebab sekarang Indonesia tengah memasukki awal musim penghujan, sebagai saat dimana telur hewan satu ini menetas.
Ditengah-tengah ramainya intimidasi ular kobra, banyak info salah kaprah yang menyebar lewat sosial media, diantaranya berkaitan perlakuan gigitan ular kobra memakai bawang merah.
Dalam posting satu diantara pemakai Facebook yang viral, disebut jika kunyahan bawang merah bisa mengempeskan abuh karena dapat ular kobra jika ditempelkan pada cedera.
Memberi komentar cara itu, Ahli Toksonologi serta Dapat Ular Dr. dr. Tri Maharani, M.Si.SP.EM, memberi bantahan serta meyebut info itu jadi hoax.
Seperti dikutip HAI dari Kompas.com, Maha menyebutkan jika info itu sesat serta bisa membahayakan nyawa dari korban gigitan ular kobra.
“Salah, itu sesat serta membahayakan. Nyawa taruhannya jika first aid yang salah” jelas Maha saat dihubungi pada Selasa (17/12) tempo hari.
Penasehat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk gigitan ular itu menerangkan, gigitan ular kobra sangat beresiko serta tidak dapat sembuh menggunakan bawang merah saja.
“Gigitan ular berbisa ditambah lagi kobra itu bahaya sekali, cardiotoxin, neurotoxin, cytotoxin, serta necrotoxin,” terangnya memberikan tambahan.
Hal sama juga dikatakan oleh Ketua Taman Belajar Ular Indonesia, Erwandi Elang Supiandi yang menyebutkan perlakuan gigitan ular kobra harus lewat proses medis, bukan menggunakan bawang merah.
“Bawang merah serta bawang putih tidak dapat (mengobati dapat kobra). Penyembuhannya harus medis,” papar Elang.
Tuch, dengarkan sob! Jadi janganlah sampai salah ya sebab jika salah langkah, nanti justru bisa membahayakan nyawa korban. (mus)
