29 March 2024 - 04:20 4:20

Kekerasan Finansial Juga Bisa Terjadi dalam Hubungan Anda

WartaPenaNews, Jakarta – Sebenarnya, bentuk kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) tidak hanya seputar kekerasan seksual, fisik, dan emosional. Ada salah satu bentuk kekerasan yang paling jarang disebut oleh masyarakat, tetapi sebenarnya sering terjadi, yaitu kekerasan finansial atau financial abuse dalam sebuah hubungan. Apa ini sebenarnya?

Mengenal financial abuse dalam sebuah hubungan

membicarakan keuangan dengan pasangan

Financial abuse atau kekerasan finansial merupakan sebuah bentuk kekerasan ketika seorang pelaku mengambil alih dan mengontrol keuangan korban, dalam hal ini adalah pasangannya. Setelah berhasil mengontrol kondisi finansial korban, pelaku cenderung menyembunyikan bahkan menahan korban mendapatkan hak uangnya.

Contohnya, seorang istri mengontrol pendapatan suaminya dengan memberinya uang saku setiap minggu agar lebih hemat. Akan tetapi, ketika istri sudah mulai melarang suaminya untuk menarik uangnya untuk keperluan lain, seperti memberi nafkah kepada orangtuanya, hal tersebut termasuk financial abuse.

Umumnya, bentuk kekerasan ini terjadi pada wanita dan mereka tidak dapat keluar dari hubungan ini karena khawatir tidak dapat menghidupi diri sendiri dan anak-anaknya. Walaupun jarang terdengar, kekerasan finansial memengaruhi kondisi kejiwaan korban.

Oleh karena itu, jika Anda mengalami tanda-tanda financial abuse dalam hubungan, cobalah untuk menyelesaikan dan membicarakan dengan pasangan Anda. Apabila tak lagi mungkin dapat dibicarakan, Anda mungkin bisa mempertimbangkan keluar dari hubungan tersebut.
Tanda Anda sedang mengalami kekerasan finansial

hubungan tidak sehat

Seperti yang dilansir dari situs Women’s Health, financial abuse biasanya dilakukan secara perlahan dan bertahap. Tidak jarang, sseorang sebenarnya berada di dalam hubungan yang tidak sehat karena kekerasan finansial, tapi terlambat menyadarinya.

Supaya tidak terjebak di dalam hubungan yang bisa merusak kondisi psikologis, ini dia beberapa tanda yang mungkin membantu Anda sadar. Apakah hubungan yang sedang Anda jalani terdapat unsur kekerasan finansial?

Mendesak Anda untuk berhenti kerja agar Anda hanya bergantung kepadanya dan tidak dapat keluar dari hubungan ini.
Membuntuti sampai ke tempat kerja untuk membuat Anda tidak nyaman dan berhenti dari pekerjaan tersebut.
Tidak memberikan akses ke bank bersama dan menolak memberi tahu kondisi keuangan yang Anda berdua hadapi.
Memberikan uang saku setiap harinya dan mewanti-wanti bahwa uang tersebut harus cukup karena mereka tidak akan menambahkannya jika habis.
Membuat keputusan soal keuangan tanpa berdiskusi dengan Anda, seperti membeli mobil atau motor mahal tanpa memberitahu Anda.
Menjual aset yang merupakan hak milik Anda dengan seenaknya, seperti rumah atau kendaraan bermotor.
Tidak membayar tunjangan anak agar Anda mengalami kesulitan untuk membayar tagihan apa pun.

Secara keseluruhan, pasangan yang melakukan financial abuse dalam sebuah hubungan bertindak dengan halus dan cenderung memanipulasi korban. Dengan dalih membantu Anda, pasangan justru diam-diam mengambil kuasa atas apa yang Anda miliki.

Akibatnya, manipulasi tersebut membuat tanda-tanda di atas menjadi samar dan Anda tidak lagi dapat membedakan mana yang termasuk rasa sayang dan bukan. Maka itu, ketika Anda mulai timbul rasa curiga bahwa ada yang salah dengan perlakuan pasangan kepada Anda, cobalah untuk menelaahnya lebih lanjut.
Cara menghadapi financial abuse dalam hubungan

Pada dasarnya, kekerasan finansial dalam sebuah hubungan dapat dihadapi jika Anda berani mengambil risiko. Memang sulit untuk memulainya, tetapi begitu Anda mencoba untuk berusaha keluar dari hubungan ini, langkah kaki akan terasa lebih ringan. Kesehatan mental Anda juga tak akan terganggu.

Supaya tidak salah langkah, ini dia beberapa cara menghadapi financial abuse dalam suatu hubungan.

1. Mengamankan informasi pribadi

Walaupun terdengar terlambat karena pasangan sudah telanjur mengetahui semuanya, Anda tetap harus berusaha untuk mengamankan informasi pribadi Anda.

Pertama-tama, ubahlah pin atau kode akses kartu debet atau kredit yang Anda miliki. Anda mungkin juga perlu mengganti kata sandi komputer, ponsel, rekening, dan akun yang bisa mengakses keuangan Anda.

Ingat, jangan berikan kata sandi Anda kepada orang lain, termasuk pasangan, apalagi jika Anda mulai mencium gelagat yang tidak baik darinya.

2. Menabung untuk diri sendiri

Selain mengamankan informasi pribadi, salah satu cara untuk menghadapi financial abuse dalam hubungan adalah menyisihkan uang untuk diri sendiri.

Jika Anda bekerja, tentu pendapatan yang Anda terima dapat Anda tabung. Simpanlah di rekening yang tak bisa diakses pasangan Anda.

Apabila Anda tidak bekerja, mungkin dengan mulai mencari lowongan dapat membantu sembari menyisihkan uang simpanan Anda.

Hal ini bertujuan agar Anda mempunyai dana darurat yang bisa digunakan ketika hubungan tersebut berakhir dan pasangan tidak meninggalkan uang sepeser pun untuk Anda. Anda tidak lagi khawatir tidak dapat menghidupi diri sendiri karena simpanan ini menjadi salah satu solusi dari masalah tersebut.

3. Mempelajari undang-undang sebelum menikah

Undang-undang yang dimaksud adalah aturan tentang utang, uang, dan kepemilikan aset antara Anda dan calon suami/istri. Pada kota dan negara tertentu, setiap utang yang dibuat dan uang yang didapat dalam pernikahan merupakan milik bersama.

Apabila Anda takut pasangan berpotensi melakukan kekerasan finansial dalam hubungan Anda berdua, pikirkan kembali rencana pernikahan Anda. Apakah hal itu masih bisa dibicarakan? Beberapa orang mungkin akan memilih untuk membuat perjanjian pra-nikah.

Financial abuse atau kekerasan finansial dalam sebuah hubungan memang tidak begitu sering terdengar. Padahal, dampaknya cukup berbahaya karena menyangkut masa depan orang lain.

Financial abuse juga memaksa Anda untuk menjadi tidak mandiri. Bicarakan kembali secara terbuka dengan pasangan mengenai permasalahan ini sebelum memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini. (mus)

 

Follow Google News Wartapenanews.com

Jangan sampai kamu ketinggalan update berita menarik dari kami.

Berita Terkait

|
28 March 2024 - 12:19
Libur Paskah 29 Maret, Dishub DKI Ganjil Genap Ditiadakan

WARTAPENANEWS.COM - Dinas Perhubungan [Dishub] DKI Jakarta meniadakan aturan ganjil genap saat libur Paskah pada Jumat, 29 Maret 2024. Hal ini disampaikan Dishub DKI melalui akun X yang dilihat  pada

01
|
28 March 2024 - 11:18
Massa Demo di Patung Kuda, Tuntut Prabowo-Gibran Didiskualifikasi

WARTAPENANEWS.COM - Sekelompok massa menggelar aksi unjuk rasa di Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (28/3/2024). Mereka menuntut hakim Mahkamah Konstitusi (MK) mendiskualifikasi pasangan calon (paslon) capres-cawapres 02, Prabowo Subianto-Gibran

02
|
28 March 2024 - 10:12
Lebaran 2024, Jumlah Pemudik Pesawat Diprediksi 7,9 Juta Orang

WARTAPENANEWS.COM -  PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney memprediksi peningkatan jumlah penumpang pesawat pada Angkutan Mudik Lebaran 2024. Diperkirakan mencapai 7,9 juta orang. Angka itu akumulasi dari penumpang yang

03