WartaPenaNews, Washington – Kejutan datang dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Presiden nyentrik itu membuat heboh dengan meninggalkan Walter Reed National Military Medical Center, rumah sakit (RS) militer di Bethesda tempat dia dirawat karena terinfeksi virus corona baru (Covid-19).
Kontan, langkah Trump ini seketika menuai kontroversi. Maklum, dia belum genap seminggu dirawat di rumah sakit itu. Tak urung, langkah Trump ini dikecam Partai Demokrat karena memberikan contoh yang dinilai membahayakan.
Trump keluar dari pintu RS pada pukul 06.40 waktu setempat pada hari Senin dan berjalan ke iring-iringan mobil yang telah menunggu. Mengenakan jas warna biru, Trump enggan menjawab pertanyaan wartawan yang telah berkumpul menunggunya.
Calon presiden (capres) petahana Partai Republik ini hanya memberi isyarat jempol dengan tangan kanan kepada para wartawan dan fotografer sebelum masuk ke mobilnya.
Helikopter Marine One membawa presiden kembali ke Gedung Putih, di mana dia diharapkan untuk melanjutkan pemulihannya.
Sesaat sebelum meninggalkan fasilitas RS, Trump men-tweet bahwa dia akan segera kembali ke jalur kampanye.
Presiden dan Ibu Negara Melania Trump dinyatakan positif terkena virus pada Kamis malam lalu dan pada awalnya dikarantina di Gedung Putih. Keesokan harinya Trump diangkut ke RS di Bethesda, Maryland, di tengah spekulasi bahwa kondisinya semakin memburuk.
Dokter Gedung Putih, Dr Sean Conley, kemudian mengonfirmasi bahwa Trump diberi oksigen dua kali selama akhir pekan, sebagai tindakan pencegahan saat menerima perawatan koktail antibodi eksperimental.
Ketika masih di RS dan mengumumkan pemulangannya akan berlangsung pada hari Senin, Trump mengatakan dia merasa lebih baik daripada “20 tahun yang lalu” setelah terapi. Namun, tidak semua orang bersukacita atas peningkatan nyata presiden berusia 74 tahun itu.
Perawatan singkat presiden di rumah sakit mendorong Partai Demokrat menuduhnya mempolitisasi penyakitnya. Ketua DPR AS Nancy Pelosi yang berasal dari Partai Demokrat mengecam Trump karena menghabiskan terlalu sedikit waktu di fasilitas medis tersebut. Menurutnya, pemulihan pasien Covid-19 butuh waktu jangka panjang.
“Dia seharusnya tidak berurusan dengan politik agar terlihat seperti dia telah mengatasi virus karena dia memiliki kebijakan yang bagus…Dia sangat merusak dan berbahaya bagi negara,” kata Pelosi kepada MSNBC, yang dilansir Selasa (6/10).
Bukan hanya Demokrat yang mengecam presiden. Mantan gubernur New Jersey dan administrator EPA dalam pemerintahan George W. Bush, Christine Todd Whitman, men-tweet bahwa Trump tidak bertanggung jawab. Tuduhan itu merujuk pada pernyataan presiden mengatakan kepada sesama orang Amerika agar tidak takut pada Covid-19. (wsa)