WartaPenaNews, Jakarta – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersedia memfasilitasi jika PSSI pingin kembali memasukkan Luis Milla. Tapi, Kemenpora tak dapat jika harus turut membayar gaji Milla.
Hasil jelek yang digapai Timnas Indonesia pada Penyisihan Piala Dunia 2022 Zone Asia mencuatkan desakan supaya Simon McMenemny mundur dari bangku pelatih tim nasional. Bertepatan dengan hal tersebut ada pun perintah supaya Luis Milla kembali melatih Indonesia.
Milla sempat bikin publik sepakbola Indonesia bergairah dengan penampilan Timnas U-23 yang dinilai cukup oke. Walau gagal mempersembahkan medali di Asian Games 2018, Milla dianggap bisa memberikan warna tidak serupa dalam permainan Timnas Indonesia.
Tidak lama ini, mantan Sekjen PSSI, Ade Wellington, sempat bertemu dengan Luis Milla di Spanyol. Ade menjelaskan terhadap Sesmenpora, Gatot Dewa Broto, jika pelatih dari Negeri Matador itu masih cinta dengan Indonesia. Millan diklaim bersedia kembali jika PSSI butuh tenaganya.
Gatot menyambut baik bila PSSI ingin pakai layanan Milla . Pemerintah dalam hal ini Kemenpora cuman dapat memfasilitasi izin kerja dan dokumen yang diperlukan. Akan tetapi, jika harus mendukung finansial untuk membayar gaji Milla, Kemenpora tidak bersedia.
“Saat itu dari Pak Ade wellington. Ia berikan keinginan Milla yang sebenarnya falling in love dengan Indonesia. Namun bagaimana caranya? Pemerintah yang jelas tidak ada biaya untuk membawanya. Kami harus adil pada cabang olahraga lain,” kata Gatot.
“Lalu gue berkomunikasi dengan Ade Wellington, ia rupanya baru bertemu Milla di Spanyol. Milla masih miliki keinginan. Jika masalah gaji masih negotiable.”
“Tak. Pemerintah tertutup untuk itu karena harus pikirkan yang lain. Memfasilitasi kami tidak masalah. Jika tanggung gaji kelak kami diprotes sama yang lain. Tak lucu. PSSI sudah bisa kelebihan beberapa dari pemerintah,” dia menambahkan.
Kala masih memperkerjakan mantan pemain Real Madrid itu, PSSI harus membayar Rp 2 miliar untuk Luis Milla dan asistennya per bulan. Tingginya bayaran pelatih dari Spanyol itu berubah menjadi penilaian federasi pilih akhiri kerja sama usai Asian Games 2018.
“Milla menanti peluang Indonesia. Indonesia ingin memakainya apa tidak? Bukan nunggu tim nasional, nunggu PSSI. Jika tidak, ya goodbye. Saat ini bergantung PSSI,” pungkas Gatot. (mus)